Dilema Limbah Tidak Bertuan Di Pinggir Jalan

in #indonesia7 years ago (edited)

Setiap pengguna sepeda motor yang melintasi jalan Negara Banda Aceh- Medan, tepatnya kawasan Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur, 1 kilometer arah timur pusat pemerintahan kabupaten setempat. Pengguna jalan pasti akan menghirup bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah atau limbah rumah tangga tak bertuan  dipinggir jalan umum daerah itu.  

Kenapa penulis sebutkan, sampah rumah tangga yang menumpuk di pinggir jalan tersebut, sebagai  limbah tidak bertuan. Karena sampah tersebut dibuang warga di pinggir jalan Nasional itu saat malam hari dan kita tidak mengetahui siapa pemilik sampah tersebut.    

Meski kebiasaan membuang sampah bukan pada tempatnya dan dapat meresahkan orang lain merupakan perbuatan yang tidak baik, namun, bagi warga yang mendiami lingkungan padat penduduk, seperti di daerah itu, tentunya untuk membuang sampah di pinggir jalan umum merupakan solusi yang tepat bagi mereka. Karena lokasi perkarangan rumah mereka tidak ada tempat pembuangan sampah yang tersedia.    

Bisa saja, alasan warga  membuang sampah di pinggir jalan lintas antar provinsi itu, bukan bermaksud meresahkan masyarakat pengguna jalan atau pemilik tanah kosong di daerah itu. Kemungkinan alasan warga setempat membuang sampah di  sana, sebagai isyarat kepada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Timur agar pihak terkait itu dapat menyediakan kontiner sampah  (Tong Sampah) di kawasan itu. Sehingga warga dapat membuang sampah pada tempatnya dan gampang  diangkut secara rutin oleh petugas kebersihan untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).   

Bertahun sudah kondisi sampah menumpuk di pinggir jalan daerah itu, namun Dinas Kebersihan Aceh Timur, tidak paham juga dengan isyarat yang disampaikan warga. Sehingga sampah tak bertuan di daerah itu menumpuk dan berserak ke parit jalan di sana dan menimbulkan bau yang menyengat dan dapat meresahkan warga yang melintas di kawasan tersebut.   

Menurut penulis, kebiasaan buruk ini merupakan delema bagi masyarakat setempat. Jika sampah di rumahya dibuang di perkarangan rumah mereka, tentu akan mengganggu tetangga, dibuang di pinggir jalan juga mengganggu pengguna jalan, mahu didaur ulang tidak ada waktu dan keahlian dan dibuang ke sungai juga hal yang lebih buruk lagi. Jadi harus dibawa kemana limbah rumah tangga warga itu?.  

  

 Untuk antisipasi agar hal ini tidak berlanjut dan daerah itu bersih serta tidak menimbulkan bau busuk. Ditulisan ini, penulis ingin menyampaikan secercah solusinya yang tepat agar warga dapat membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal ini, pihak pemerintah setempat, baik itu Pemerintah Desa dengan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) atau Pemerintah Kabupaten, harus segera menyiapkan tong sampah besar atau kontener sampah di kawasan itu. Agar kawasan Pusat Pemerintahan Aceh Timur bersih, Rapi dan Indah.    

Untuk menciptakan kesadaran masyarakat agar terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan membiasakan gaya hidup bersih, linggkungan bersih, tidak cukup dengan kampanye saja atau iklan layanan masyarakat dimedia massa. Ternyata harus didukung juga oleh sarana dan prasarana yang memadai dan hal itu dapat disediakan oleh pemerintah daerah, seperti pengadaan tong sampah untuk kawasan padat penduduk.    

Ayo Rekan Steemit semuanya kita jaga lingkungan kita agar selalu bersih dan Asri sehingga bebas dari segala macam ancaman penyakit. Dan ini merupakan tugas kita bersama untuk menjaga daerah kita agar dapat meraih penghargaan Adipura.     

Salam Komunitas Steemit Indonesia (KSI)   

By: @ilyasismail  

Sort:  

Siapa yang sangat patut dipersalahkan?

Postingan yang bernada kritik sosial seperti ini harus leih banyak @ilyasismail, secara dalam keseharian pun sering berhadap dengan masalah seperti ini dalam tugas sebagai jurnalis.

Terima kasih senior @ayijufridar. Semoga sehat selalu dan Aceh menjadi daerah bersih. Salam KSI

Bang Ayi euk..... Hana ji ek2 dollar nyoe

Tuleh laju beujai, bek pike di ek di troen, sabab tanyoe hana pajoh kari kameng Smpang Ek Troen @resyiazhari. Adak pih ta tumuleh bak FB, hana jibi sapu pih.

Wkwkwk neu follow kuh, neu

Iya ya susah juga mau buang kemana lagi sampahnya. Moga petugas kebersihan memungut dan membersihkan lokasi itu.

Pastikan jangan buang di pinggir jalan di sungai dan tempat umum lainya buang ke tong sampah

Calon pemenang. Mantap Bro @ilyasismail

tong sampah harus segera ditempatkan disitu, suarakan lebih keras agar pemerintah segera menanganinya

Terimakasih Bapak Fakhrurrazi, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabuapten Aceh Timur atas tanggapan yg positif terhadap tulisan ini. Semoga ada solusi dan Aceh Timur meraih Adipura. image

Mantap nyan payah na tong sampah