dok pribadi
Setahun yang lalu saya pernah mengunjungi tempat bersejarah di Aceh Jaya, yaitu Makamnya Po Teumeurehom Daya (Sultan Alaiddin Riatsyah) adalah keturunan raja-raja Aceh yang terkenal pada abad 17, pada hari itu saya beragkat bersama tiga orang sahabat yag bergerak dari ibu Kota Provinsi yakni Kota Banda Aceh. Berangkat dari Kota Banda Aceh Ke Lamno Jaya, menghabiskan waktu selama 2,5 jam, ditambah lagi dengan waktu masuk kedalam tempat kuburan bersejarah tersebut memakan waktu lebih kurang 30 menit.
Berangkat ke Aceh Jaya (Lamno) tentunya kita akan disugguhkan dengan panorama alam yang sangat luar biasa dari perjalanan yang menemukan tempat wisata Lhok Nga, Aceh Besar, dan dlanjutkan ddengan mengenderai kereta yang mendapatkan dua pamandangan yang indah, karenanya disebelah kanan kita bisa melihat lautan yang begitu luas dengan air yang biru, sedangkan di sebelah kiri kita bisa melihat bukit penggunungan yang begitu menjulang tinngi, tentu saja hawa sejuk yang terus menemani sepanjang jalan itu.
Dalam perjalanan itu juga, kita menemukan banyak tingkungan-tingkungan yang menghayutkan , seperti awalnya berjumpa gunung Paroe, sampai bertemu dengan gunung Geurute. Di Gunung Geurute itu sudah memasuki wilayah kabupaten Aceh Jaya, tak lama lagi kalau kita sudah sampai ke Geurute untuk menempuh perjalanan ke tempat tujun kita yaitu Kuburan Po Teumeruhom Daya.
Singkat cerita, saya bersama teman- teman setelah berfoto- foto daerah wisata Aceh Jaya, dan akhirnya perjalanan kami sampai ke Makam Po Teumeuruhom Daya.
Untuk berziarah ke Makam beliau, kita harus menaiki ratusan tangga (Saya Kurang Tau Pasti jumlahnya) dari tempat parkiran kereta untuk mencapainya, karena posisi Makam di atasa bukit.
Pada setiap Hari Raya Idul Adha, di makam ini diadakan upacara untuk memperingati Sultan Alaiddin Riatsyah (Po Teumeurehom Daya) yang dilaksanakan oleh keturunan¬-keturunan beliau sampai sekarang.