Seiring perkembangan zaman yang menuntut semua hal dikerjakan secara efektif dan efisien, dan semakin mahalnya biaya pembuatan dan perawatan rumoh Aceh, maka lambat laun semakin sedikit orang Aceh yang membangun rumah tradisional ini. Akibatnya, jumlah Rumoh Aceh semakin hari semakin sedikit. Masyarakat lebih memilih untuk membangun rumah modern berbahan beton yang pembuatan dan pengadaan bahannya lebih mudah daripada rumoh Aceh yang pembuatannya lebih rumit, pengadaan bahannya lebih sulit, dan biaya perawatannya lebih mahal. Namun, ada juga orang-orang yang karena kecintaannya terhadap arsitektur warisan nenek moyang mereka ini membuat rumoh Aceh yang ditempelkan pada rumah beton mereka.
Dalam hal itu melestarikan bangunan bersejarah rumah Alm. Panglima Ibrahim Agung Cunda merupakan satu-satunya rumah tradisional Aceh yang masih bertahan hingga saat ini di kota Lhokseumawe. Oleh karena itu, untuk mengungkap keberadaan rumoh Aceh sebagai upaya menjaga kelestarian daerah, kami meneliti Rumah Alm. Panglima Ibrahim Agung Cunda sebagai wujud dari arsitektur daerah. rumoh Alm. Panglima Ibrahim Agung Cunda merupakan salah satu jenis rumah adat Aceh peninggalan pada masa lalu.