Angin berhembus sepoi-sepoi membelai wajah Bapak Razali Abdullah. Angin yang bertiup membasuh wajah Razali seorang lelaki paruh baya yang telah berhasil menulis lebih seratus judul buku berkisah tentang sejarah, bahasa, dan sastra Aceh. Hari itu, Senin, 19 Maret 2018 saya menemani Bapak Deni Yusman Reporter RRI Lhokseumawe yang mewawancarai Razali Abdullah mengenai sejarah Kerajaan Islam Samudra Pasai. Hari itu banyak hal yang kami bicarakan seputar perkembangan kearifan lokal Aceh di warung Koperasi Masjid Islamic Center Lhokseumawe.
Razali Abdullah pria kelahiran Blang Lancang, Lhokseumawe 52 tahun silam berharap kepada generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan budaya nenek moyang yang sarat dengan kearifan lokal. Sejarah Aceh yang mencapai puncak keemasan pada masa Sultan Malikussaleh harus dipahami dengan baik oleh masyarakat agar sejarah itu tidak hilang dari ingatan kolektif warga Aceh. Banyak hal yang dapat dipetik dari hikmah membaca sejarah Aceh yang pernah gemilang pada masanya.
Berikut saya sajikan sekilas biografi singkat Razali Abdullah dalam lembaran digital yang saya kutip dari buku Bahasa Indatu Ureueng Aceh. Razali Abdullah merupakan penulis Kamus Aceh-Indonesia dalam buku tersebut.
Biografi Razali Abdullah
Demikian karya singkat ini semoga bermanfaat untuk menambah referensi biografi penulis di tanah air.
Berikut foto Bapak Razali Abdullah (kiri) dan Bapak Deni Yusman (kanan) Reporter RRI Lhokseumawe sedang mewawancarai seputar sejarah Aceh.
Penulis: Hamdani Mulya
Fotografer: Hamdani, S.Pd