Catatan Pribadi Pasca Buku "Judul di Belakang" Terbit

in #indonesia7 years ago (edited)

image
(Mbak Mariska Lubis sedang mengobrol dengan KKBer)

Hidup terkadang seperti teka-teki yang enggan untuk diselesaikan. Di Banda Aceh, teman-teman @kanotbu buat launching buku "Judul di Belakang" dan saya termasuk satu Steemian dari jamaah Komunitas Kanot Bu yang tiba-tiba masuk dalam buku antologi tersebut. Tiba-tiba yang saya maksudkan, tahu-tahu @bookrak menghubungi saya dan beberapa postingan saya lewat akun Steemit nama anak saya @gabrielmiswar, telah diambil untuk isi buku tersebut.

Seingat saya ketika itu, saat bertanya jawab dengan @bookrak perihal ide mencetak buku via ponsel, saya merasa tak pantas untuk diikutkan. Saya baru bergabung dengan Steemit. Postingan-postingan saya asal ada. Kecuali, cerpen Sahlan. Postingan 'Sultan Bodoh' pun, terlalu pendek. Pendek kata, sampai sekarang, karena saya tinggal di Meureudu -- kurang lebih tiga jam perjalanan darat dari Banda Aceh -- saya tidak tahu postingan mana saja yang disertakan (saya sudah lupa meski @bookrak sudah mengabarkan ketika itu) dalam "Judul di Belakang".

Inilah mengapa saya katakan hidup terkadang seperti sebuah teka-teki. Dari kemarin, saya melihat sejumlah postingan mengenai peluncuran buku tersebut di tempat di mana saya pernah 'menyimpan hati bahagia' di sana: ya, Bivak Emperom. Dan batin saya meronta. Kenapa? Ah, sebab sebutan Bivak pun -- jika saya diizinkan untuk jumawa sekali ini saja -- sayalah yang memberi nama pertama kali. Nama tersebut saya ambil dari sebuah buku reportase wartawan mantan seorang marsose yang menulis buku berjudul "Atjeh", karangan Zenggraaf.

image
(Suasana Bivak Emperom saat launching buku "DjB")

Bisakah kalian bayangkan, bagaimana hasrat pergi atau tidak ke Banda Aceh dalam diri saya nun jauh di kampung sana? Sementara tiap saat handphone android saya memperlihatkan selebaran undangan acara peluncuran buku "Judul di Belakang". Tentu saja saya malu dengan @marxause, @fooart, @senja.jingga, @zeds, @only.home, @altha15, dan @bookrak.

Lalu apakah perlu mengabarkan, saya baru saja keluar dari rumah sakit setelah dua malam tangan saya terpasang selang infus? Sementara jika pun bukan karena itu, saya sulit untuk meninggalkan istri saya yang tercinta dan si buah hati kami. @bookrak, dan @fooart mungkin maklum geografis di mana saya tinggal. Di mana untuk segala sesuatu kebutuhan keluarga, saya harus bolak-balik antara pasar dan rumah. Termasuk antar-jemput sekolah si kecil.

Semalam, setelah berulang kali melihat sekian postingan tentang launching buku "Judul di Belakang" dari beberapa Steemian yang saya kenal dan tidak, @bookrak berbaik hati mengirimkan foto-foto yang kemudian saya pajang di postingan ini. Apa boleh buat saya tidak dapat bersua penuh ria dengan Mbak @mariska.lubis, @levycore, dan lain-lainnya.

image
(Suasana Bivak Emperom)

Terima kasih untuk semua yang sudah sudi datang ke Bivak Emperom. Meski, saya sendiri, tidak di sana hari itu. Dan buku tersebut, saya yakin buat teman-teman di @kanotbu, tentu kehadiran buku "DjB" tidak untuk mencari untung, tapi untuk mencari dan berbagi bahagia ke semua orang (khususnya para Steemian).

Sort:  

Brat Gron KKB!

Hidup KKBer!!!

@bookrak bangoe meunan

Ketua MK Aceh Jaya ka lam Steemit lagoe. Subhanallah. Subhanallah.

Bereh that terasier nyoe bang.
Hehehe
Salam kenal beuh. Bang @gabriel

Mantap. Follow and vote juga @apilopoly karena aku satu lagi di @pilopoly lupas password.

Kirain mas @apilopoly gak mau gabung dengan Steemit he he

Tulah. Abang suka kali mikir kek gitu 😋😋😋😋

Semoga makin sukses di Jakarta.