Kentut Bulan Maret

in #indonesia7 years ago

image
Source: pexels.com


MARET HAMPIR LUDES. Orang-orang merangkum cerita dengan banyak cara. Sejak awal tahun, bejibun resolusi diniatkan dalam hati. Bahkan ada yang mencatatnya di buku catatan harian atau bahkan di dinding maya laman media sosial, biar banyak dibaca orang.

Untuk semua resolusi yang ada, tahun anjing tanah ini mestinya tidak seanjing tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya begitu yang berlaku dipikiran semua orang ketika memikirkan kegagalan-kegagalan atas sesuatu ambisi yang ingin dicapai pada tahun-tahun lewat.

Intinya tahun ini mesti lebih baik dari tahun kemarin. Agar tahun tidak mendahului sebelum ambisi tercapai orang-orang berlomba dengan waktu. Setiap tanggal dalam bundelan almanak diberi kolom atau tanda: hari ini mengerjakan ini, besok bikin itu, lusa kesana, dan seterusnya.

Tapi Maret sudah hendak berakhir, sementara kita masih belum tahu cara bagaimana ambisi tercapai dengan mulus. Kita masih asyik baca: berwacana tanpa sedikit pun gerak nyata, sementara waktu berjalan dengan laju dalam kesantaiannya yang melenakan.

Kita kerap kisruh dengan hal-hal sepele, sementara hal substil abai kita perdebatkan. Kita lebih terpancing menggubris apakah suara kentut selebriti anu semerdu suaranya ketika bernyanyi atau sebaliknya. Ketimbang mengurus urusan pribadi yang katanya ingin tengah berkehendak mencapai ambisi yang telah ditekadkan dalam hati.

Kita sering kentut meski kentut itu sendiri belum berkehendak kentut.