frikatifisasi ilmu adalah berusaha untuk menghembuskan spirit ilmu ke berbagai penjuru mata angin. Atau, frikatifisasi ilmu merupakan upaya ilmu untuk bergerak sesuai dengan kekuatan sinar yang dimiliki pada suatu tempat reproduksi ilmu pengetahuan. Karena dia merupakan hembusan, maka gerak ilmu baru berwujud dalam kehidupan manusia, setelah mereka mendapatkan udara dari hembusan tersebut. Atau, hembusan tersebut merupakan ruh yang ditiupkan pada wadah yang ada pada makhluk. Ilmu merupakan kekuatan yang menghidupkan kehidupan, bukan mematikan kehidupan. Maka paradigma frikatifisasi ilmu adalah spirit yang dihembuskan di dalam tubuh manusia, yang kemudian menjadikan manusia itu hidup.
Dalam hal ini, akan diambil contoh dari paper M. Amin Abdullah. Dalam permulaan makalahnya, Amin Abdullah memberikan empat contoh peristiwa di dalam kehidupan nyata. Secara acak Amin Abdullah telah menemui kajian pada aspek implikatif yaitu dampak keilmuan, yang seolah-olah karena ada persoalan agama dan budaya. Dia memberikan empat contoh yaitu anak yang dilahirkan diluar perkawinan, cerai melalui sms, kasus sampang madura, penentuan awal ramadhan dan awal hari raya idul fitri. Dapat dinyatakan bahwa seolah-olah empat persoalan yang menjadi contoh dapat dijadikan sandaran untuk legitimasi untuk membangun pemahaman lintas disiplin ilmu. Paradigma keilmuan yang ditawarkan oleh M. Amin Abdullah pada prinsipnya merupakan usaha untuk mempertemukan aspek ontologi dari filsafat, hermeneutik, dan studi islam (dirasah).
Adapun yang dimaksud paradigma integrasi-interkoneksi dijelaskan sebagai pola hubungan antar disiplin keilmuan keagamaan dan keilmuan non-keagamaan. Secara epistemologis, paradigma interkoneksitas merupakan jawaban atau respon terhadap kesulitan-kesulitan yang dirasakan selama ini, yang diwariskan adan di teruskan selama berabad-abad dalam peradaban islam adanya dikotomi pendidikan umum dan pendidikan agama.
Pada tahap pertama siklus ilmu pengetahuan dalam paradigma frikatifikasi ilmu semua dimulai dari Allah swt dan diakhiri oleh Allah swt. Allah menciptakan alam semesta ini, karena Allah ingin dikenali oleh apa yang diciptakan-Nya. Proses penciptaan alam semesta menjadi kunci di dalam memahami gerak ilmu di dunia ini. Artinya, Allah menciptakan hasil dari kekuasaan ilmu Allah yang kemudian menciptakan fenomena. Yaitu apa yang dipahami oleh mkhluk-Nya. Pada tahap kedua terlihat bahwa kontruksi ilmu pengetahuan tidak lagi langsung menuju Allah, melainkan berhenti pada satu bidang saja. Dari Allah berhenti pada alam. Informasi penciptaan dari Allah terhadap alam semesta menjadi begitu penting untuk diketahui. Setelah itu muncul kajian-kajian tentang bagaimana alam menimbulkan dampak bagi apa yang dipahami oleh manusia. Alam kemudian ditafsirkan sebagai kewujudan Allah swt di dalam alam semesta ini.fenomena ini beragumen bahwa ada campur tanga Allah di dalam semua gerak alam yang kemudian memantulkan pemahaman, apa yang dikenal sebagai fenomena alam.
Kemudian beralih pada fenomena ke pengalaman manusia. Mereka mencerap semua fenomena yang ada di sekitar mereka. Semakin jauh daya cerap yang manusia jalankan, akan semakin besar pula pengalaman yang mereka alami.
Sort: Trending
[-]
biblegateway (-5)(1) 7 years ago
$0.00
Reveal Comment