Pada bab ini menjelaskan tentang hubungan Manusia dan Tuhan yang menjadi kajian di Aceh pada abad ke-16 M. Salah satu perdebatannya adalah bagaimana hubungan manusia dengan Allah. Pandangan Syeikh Nurdin Ar-Raniry terhadap keberadaan manusia dengan Allah, sifat dan zat Allah dan bagaimana Allah menciptakan alam semesta ini. Di Aceh, kajian ilmu tasawuf yang diwariskan oleh Syeikh Imam al-Ghazali dan Syeikh Ibnu Arabi. Kemampuan akal di dalam memahami ciptaan Allah dan proses penciptaan alam semesta oleh-Nya jiga menjadi hal tersendiri, yang harus di pahami secara sistematis.
Di Aceh, dapat ditemui karya Syeikh Hamzah Fansuri, terutama syair yang menjelaskan tentang asal usul manusia, fungsi manusia, dan upaya cerap pemahaman manusia mengenai kerajaan Allah. Karya Syrikh Hamzah Fansuri seperti Asrar al-'Arifin, Syarab al-'Ashiqin, al-Muntahi. Termasuk juga karya Syeikh Abdul Rauf as-Singkili terutama Tanbih al-Masyi adalah berusaha untuk melerai debat kebersatuan manusia dan Allah. Syeikh Nurdin Ar-Raniry juga menghasilkan karyanya mengenai keberadaan manusia dan Allah swt. Seperti Asraru'l insan fi ma'fifati'il Ruh wa'l Rahman, Aina'l-'Alam Qabl Khalqihi, Bad'u Khalqi'l-samawat wa'l-Ard, dan jawahir al-'ulum fi Kashfi al-Ma'lum. Studi ketuhanan memang studiengenai alam ghaib. Artinya, manusia berusaha meyakini akan pencipta Alam semesta imi tanpa harus melihat-Nya. Oleh karena iti, ada perbedaan melihat sesuati dengan mata dan merasakan sesuatu dengan batin. Ilmu ini dikenal sebagai ilmu kebatinan atau tasawuf. Didalam tibuh manusia terdapat gumpalan darah dan digerakkan oleh ruh (spirit). Itulah kekuatan manusia, yang mampu menggerakkan kehidupan manusia di muka bumi ini. Jika ruh ditarik, maka semua yang ada pada diri manusia, tidak berarti karena gumpalan daging telah mati. Manusia akan menyadari akan ruh, karena semakin manusia tersebut merasakan fana di dunia ini. Sehingga, yang menarik untuk dipahami adalah bagaimana perjalanan kehidupan di dalam diri manusia tersebut dapat di jelaskan secara tauhid.
Proses pemasukan ruh yang di tiupkan kedalam rahim manusia, dan proses penarokan ruh ketika manusia berada di luar rahim atau masih di dalam rahim. Manusia yang diciptakan dari tanah akan dikembalikan ke dalam tanah karena asal mula manusia di ciptakan. Dalam proses ini manusia harus mempertaanggungjawabkan semua hasil pertemuan ruh dan jasad selama hidupnya. Manusia harus mencari jati dirinya sebagai hamba. Manusia harus mengenali alam dan pencipta-Nya, karena manusia harus melihat manusia yang lain, juga binatang dan tumbuh-tumbuhan. Adapun di alam bimasakti manusia dapat mengenali dengan ilmu pengetahuan, akibatnya manusia harus mengenali semua ada, baik didalam diri maupun diluar diri terbebut.
Manusia mampu merasakan , tapi tidak dengan wujid ruh dan ilmu. Derajat pemimpin inilah yang menjadikan manusia ke muka bumi. Bahwa ada cerita kesalahan nabi Adam, pada saat memakan buah terlarang, bersama istrinya Siti Hawa di surga.
Sort: Trending