Assalamualaikum wahe rakan !! Selamat malam dan selamat berakhir Pekan !! Btw, Ada yang tahu kenapa saya memilih judul di atas ? Ya, karna hari ini saya tepat 117 hari bergabung pada Platform ini !! Terus hubungannya Antara Kualitas dan Keadilan itu apa Zha ?? Ah...Banyak Tanya !! Mau tau ? Biasakan membaca makanya, dan bacalah hingga habis agar gak gagal fokus, eh salah..gagal paham maksudnya 😁
Baiklah !! Malam ini, izinkanlah saya sedikit berpendapat tentang maraknya kisruh yang terjadi akhir-akhir ini ibarat kampanye dalam pemilu. Saya melihat, sebenarnya apa yang sedang dipermasalahkan ? Kedudukan kah ? Kepemimpinan Kah ? Ataukah hanya sekedar masalah suara (VOTE) ? Dan yang pasti, jawaban itu hanya masing-masing dari kita yang TAHU !! Rasa penasaran pun membuat saya mencoba untuk menelusuri tiap" tulisan yang ada baik itu kritik, pandangan pendapat, baik itu positif maupun negatif. Dan akhirnya saya pun tertarik dengan tulisan kanda @musismail.
Awal membaca post Kanda @musismail saya bangga. Banggalah karena di Steemit ini sudah ada kreator konten yang kaya pengalaman, salah seorangnya adalah Kanda @musismail, penyair yang juga wartawan, di majalah nasional lagi. Ada beberapa kreator konten lainnya, tapi mereka umumnya kelas lokal, jika bukan penyair lokal, ya wartawan lokal. Hanya saja, ketika seorang dengan kaliber empu bahkan suhu sudah mulai membandingkan media cetak dengan media sosial, apalagi dengan Steemit disitulah saya sedih. Sedihlah, seratus hari bukan waktu yang sedikit untuk menyelam di samudera @Steemit.
Harusnya kanda @musismail sudah mengerti tentang media yang sifatnya sentralistik, dengan media yang terdesentralisasi. Saya jelaskan sedikit, ukuran kualitas di media sentralistik ada pada pihak ketiga, bisa pemimpin umum, bisa pemimpin redaksi, bisa redaktur pelaksana, bisa redaktur khusus. Dalam contoh yang disampaikan oleh Kanda @musimail untuk koran Serambi Indonesia adalah Hasyim KS. Ukuran kualitas sebuah konten bagi Hasyim KS bisa jadi benar berkualitas bagi seorang Mustafa Ismail, tapi bisa jadi belum memenuhi kualitas bagi orang lain. Karena beda, ukuran kualitas yang ditetapkan Hasyim KS untuk tulisan budaya di Serambi Indonesia dengan ukuran kualitas di media lainnya. Cobalah bertanya kepada penulis yang di satu media tidak dimuat tapi di media lain justru di muat.
Inti yang saya ingin katakan sedikit adalah selalu ada subjectivitas dalam soal ukuran. Namun begitu, apapun ukuran yang ditetapkan, yang menjadi masalah adalah apakah para penulis yang lebih hebat, pinter dan kaya pengalaman bersedia mendidik penulis yang terus berdatangan?
Ini yang saya dan kawan-kawan di Steemit dapatkan pada penulis dan wartawan bernama Yarmen Dinamika. Bahkan, sebelum beliau berlabuh di Steemit ini, Kakanda Yarmen sudah memilih mendampingi penulis baru tanpa gugat sana dan sini. Dari markas FAMe, sejumlah Steemian terus mendidik diri di bawah koordinasi Kanda Yarmen. Kanda Yarmen pun terbuka menyambut media yang dibangun di atas Steem blockchain dan kala Kanda @rismanrachman juga turut diundang untuk memberi materi "Cerdas Mengelola Steemit" maka Kanda Yarmen menemukan chemistry dengan Steemit terkait tiga hal, smart content, smart community dan smart financial. Kini, Kanda Yarmen pun dengan sudah memiliki perahu (blog) di Steemit dengan akun @yarmen-dinamika.
Menurut saya, sebagai seorang wartawan nasional, Kakanda @musismail mestinya paham soal kualitas, dan itu tidak melulu soal produknya tapi juga soal bagaimana membangun merek dan jejaring bisnis. Ingat, istilah kreator konten muncul karena konten tidak lagi sebatas nasehat tapi juga sudah bahagian dari produk bisnis, atau yang kini akrab disebut dengan bisnis konten. Kanda pasti tahu ada banyak produk berkualitas yang kalah di pasaran, padahal secara kualitas tidak ada yang meragukannya. Tapi, karena mereka kalah dalam membangun kualitas merek dan lemah dalam jejaring bisnis atau yang dalam bisnis kripto disebut komunitas akhirnya produk mereka tidak laku.
Mungkin, sebagai contoh produk makanan cepat saji McDonald's. Saya yakin, banyak makanan berkualitas lainnya. Bahkan ada yang terang-terangan mengklaim makanan McDonald's tidak sehat baik untuk fisik maupun untuk kantong. Tapi, kemampuan mereka membangun merek menyebabkan McDonald's masih merajai pasar dunia. Seratus hari itu waktu yang cukup untuk mengenali Steem. Tapi, mengenali Steem sebatas mata uang saja tidak cukup, mesti dipahami juga beda Steem blockchain dan perbedaannya dengan Ethereum blockchain, Bitcoin blockchain dan lainnya.
Jika ingin ukurannya adalah objektivitas maka tempatnya adalah Bitcoin blockchain. Di penambangan mata uang ini, pendapatan menambang uang kripto sesuai dengan perangkat komputasi yang dimiliki, tidak mungkin perangkat jelek mendapatkan hasil lebih banyak dari perangkat komputasi yang canggih. Tapi, apakah di objektifnya penambangan Bitcoin sudah pasti adil? Tidak juga, adil di penambang tapi energi yang besar justru mengancam lingkungan. Itulah sebabnya hadir metode baru penambangan dari algoritma proof of work menjadi algoritma proof of stake, lalu hadir pula Delegated Proof of Work dan Proof of Brain sebagaimana penambangan di Steem blockchain ini. Jadi, jika Bitcoin dan Ethereum hanya mungkin ditambang oleh orang kaya, maka @dan dan @ned menghadirkan STEEM agar memungkinkan semua orsng untuk mendapatkan uang kripto hanya melalui kerja mengkreasi konten. Menariknya, untuk mendistribusikan STEEM, dibuat pendekatan distribusi token kepada semua orang bahkan sejak akun di approved.
Jadi, kita semualah yang bertugas mendistribusi token melalui tombol upvote berdasarkan apa yang disebut dalam Steem Whitepaper dengan istilah subjective contribution atau subjective proof of work. Artinya, penilaian terpulang pada diri kita sebagai kurator. Ada yang suka konten seni, ia berkemungkinan lebih memilih upvote kepada konten seni, dan begitu juga lainnya. Di sinilah pentingnya berkomunitas dan mengapa pula kerap dihimbau untuk "stay for the community". Hanya saja, bagi sekaliber Kanda @musismail, makna komunitas sudah dipahami dengan baik, dan awalnya saya senang ketika Kanda @musismail bersedia membangun group steemian budaya. Ini juga komunitas, dan yang namanya komunitas manusia berbeda dengan ekositem ikan.
Apa bedanya keadilan dalam komunitas manusia dengan ekosistem ikan? Dalam komunitas manusia yang kuat, yang cerdas, atau yang pinter membantu yang lemah atau kecil. Sebaliknya, dalam ekosistem ikan, ikan kecil menjadi makanan bagi ikan besar. Begitulah algoritma keadilan pada kedua makhluk Tuhan itu. Sekarang mari kita periksa, apakah steemian pinter telah membantu steemian yang baru? Pertanyaan ini mesti dijawab oleh Steemian pinter bahkan yang sudah lama pinter sebelum masuk ke Steemit untuk mencari tahu apa itu blockchain, cryptocurrency, bitcoin, ethereum, eos, STEEM, steem blockchain dan Steemit agar bisa membantu mendidik Steemian baru dan lemah. Jika ujungnya justru mengacaukan persepsi apalagi dengan cara yang salah maka ini jelas bahaya bagi komunitas yang sudah lama berjalan.
Menurut saya, seharusnya seorang Steemian yang mengaku pinter dapat melakukan pelacakan rekam jejak, misalnya rekam jejak kurator yang mendapat delegasi dari whale untuk mengetahui apakah dirinya berlaku seperti ikan terhadap Steemian baru. Artinya, jika dia mendorong steemian baru untuk menekan tombol upvote pada postingannya baru dia akan membelas upvote barulah kurator itu boleh diklaim tidak adil. Bila dirinya lebih sering melakukan self voting barulah dia boleh disebut tidak adil. Tapi, jika dirinya memberi upvote kepada Steemian baru dan masih lemah meski postingannya belum sehebat steemian senior maka ia telah memenuhi prinsip umum berkeadilan dalam komunitas. Saya justru kagum dengan Steemian Kanda @rismanrachman yang melalui KSI Chapter Banda Aceh memilih jalan pulang untuk mendedikasikan dirinya membuka kelas diskusi Steemit ketika dia menilai orientasi Steemian sudah tidak lagi berada di garis perubahan, dan bahkan dia memilih mendelegasikan Steem Power kepada Steemian lain untuk menunjukkan bahwa tombol upvote itu benar-benar dibangun di atas algoritma subjective proof of work, bukan di objective proof of work.
Kanda Risman A Rachman yakin, dengan produk konten, plus merek dirinya sebagai steemian yang cukup familiar dengan anak-anak muda di Steemit, ia yakin produk kontennya pasti mendatangkan upvote, sedikit atau banyak. Dan hasil penelusuran saya atas blognya, tidak satupun konten yang dihadirkan menohok orang lain, dan meskipun dia di flag, di bully, bahkan di fitnah kepada pihak luar, dia terus bertahan pada produk dan merek dirinya sendiri. Dia yakin, generasi blockchain adalah generasi yang mampu berbicara di atas rekam jejak, bukan di atas hati nan retak.
Mungkin, hanya ini yang dapat saya simpulkan berdasarkan tulisan dari Kakanda @musismail , jika ada kesalahan dalam penulisan maupun ucapan, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tulisan ini hanyalah sebagai pendapat saya dari sisi pandang yang berbeda tanpa ada maksud untuk menjatuhkan ataupun unsur yang berbau negatif lainnya. Bagi saya, siapapun boleh ber-opini dan memberi pendapat, sebab pada dasarnya kita semua mempunyai hak atas itu, asal jangan berlebihan saja. Karena kita semua sama" dalam tahap belajar, bahkan guru saya pernah berkata "Sesungguhnya belajar itu lebih baik dari pada sok Pintar". Dan akhir kata sebagai penutup, saya hanya berharap apapun polemik yang terjadi disini, diluar kita tetaplah SAUDARA !! Karena ini hanyalah sekedar dunia maya yang takkan pernah nyata FAKTA-nya !!
Tulisan yang sangat menarik dan informatif..
Gak koq mbak, saya juga masih dalam tahap belajar 😃
Terima kasih sudah berkunjung 🙏
Pokoknya Anggrek cuma mau bilang, selamat berusia 117 hari ya! Sukses
😂😂😂😂..
Kalau gitu saya juga kasi ucapan yang sama bg @ezhadolphin .
Ada apa ini kok copas ucapan? ahahaha. Mau kena flag? wlek
😂😂😂
Pilihan hari ke 117 nya dari bro @ezhadolphin sangat menarik ....mungkin biar berasa sweetseventeen.
Dan ada pula yang ngucapin selamat ulang hari ke 117....😂😂😂😘...
Sekali lagi selamat hari ke 118,karena harinya sudah lewat sehari....😀
eh ada mas @komenk81 koq !!
Selamat datang mas di blog saya, salam pramuka 😁
Makasih mas, salam juga buat 4 sekawan yg lucu" itu ya 🙏
Harus tepuk Pramuka dulu ni...🤗🤗🤗
Salam kembali kata 4 sekawan bg ezha...
makasih dedekku @anggreklestari
Kita semua pasti Sukses, intinya teruslah belajar, belajar, dan belajar 😁
Dan jangan lupa ngopi 😅
Selamat atas pencapaiannya.. Semoga semakin didepan bang :D
Ahahaha, Insya Allah bg @dilimunanzar
Yamaha semakin di depan !! 😁😂
Salam juga buat temen" team Hunter ya dan jangan lupa ngopi bg 😉
Nyimak aja Bang😜
Yuk !!
Mari belajar 😁
Selamat miau
Oh...rupanya ini kucing yang bawa kabur ikanku ya 😅
Selamat ulang tahun bang @ezhadolphin yang ke sekian tahun dan mengulang hari di steemit yang ke 117 hari. Angka harinya cakep kali. Aku suka. Seperti adek itu. Hahahaha
Btw, aku juga ada menanggapi pendapat Kanda @musismail dengan bertanya. Tapi belum ada tanggapan sih. Semoga aja ada ditanggapi nantinya ya. #SalamPES
Selamat ultah 100 hari ya om..hehe semoga panjang umur di Steemit dan kian sukses.
Post nya bagus .udh aku vote yah vote back yah kk.trmksh