ACEHNOLOGI (Ulasan) ''STUDI RELIGI ACEH'' [VOLUME II:Bab 20]

in #indonesia6 years ago (edited)

jpg2.jpg
Pada kesempatan kaliini saya akan membahas mengenai Studi Religi Aceh bab ke-20 pada buku Acehnologi, jika kita ingin melihat nuansa islam yang terdapat didalam orang Aceh, maka kita bisa melihat pada tradisi Aceh yang sering disebut dengan khanduri. Dalam tradisi Aceh, istilah kenduri sering diibaratkan dengan khanduri udep dan khanduri mate. Jenis khanduri udep merujuk pada kenduri yang bersifat kehidupan sedangkan khanduri mate biasanya sering dihubungkan dengan kenduri kematian. Seperti yang disebutkan pada buku Acehnologi pada halaman 640, nuansa islam memang sangat kental sekali, karena itu, jumlah kenduri atau selamatan di Aceh dimulai sejak seseorang lahir atau sering disebut (peutren tanoeh) ,hingga meninggal dunia juga dilakukan khanduri dari hari pertama hingga hari ke tujuh, bahkan ada juga hari keempat puluh dan hari ke seratus. Khanduri tersebut berupa tahlilan.
Indonesia bukanlah Negara atau daulah islam. Kalau Aceh tidak pernah memiliki kerajaan-kerajaan islam, maka proses intergrasi Acehke Indonesia tidak akan di hiasai oleh pengalaman DI/TII atau GAM ketika melakukan proses disintegrasi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena takdir sejarah dan geografi, maka Aceh menjadi tempat pertama kali di islam. Dari negeri ini, kemudian terjadi proses islamisasi ke semenanjung tanah melayu dan pulau jawa. Takdir sejarah adalah Aceh dikenal sebagai Tanah Aulia-Aulia Allah. Sementara takdir geografi telah menjadikan alam Aceh sebagai tempat berlabuh para Ulama-Ulama dan pedagang dari timur tengah dan asia selatan. Selain melalui perdagangan islam, islam jugak masuk melalui dakwah yang berdatangan bersama pedagang dan lain sebagainya.
Alasan mengapa islam sangat mudah diterima di Aceh, karena semua kerajaan-kerajaan islam dan kawasan perdagangan berada dikawasan pesisir, kedatangan islam pertama kali pada daerah pesisir sumatera, adapun kerajaan islam yang pertama adalah di pasai. Bukan hanya itu, islam juga diterima secara damai. Dikarenakan para pedagang dan jalur lain ketika hendak menyebarkan islam dengan cara membentuk komunitas yang didalamnya terdapat hal-hal yang religius, mereka menyebarkan islam secara perlahan-lahan sampai islam benar-benar dijadikan sebagai panutan dan sampai mereka menganut islam. Lalu religus tersebut berubah menjadi kekuatan orang Aceh, maka dari situlah islam mempengaruhi penduduk Aceh.
Proses islamisasi Aceh ini dilakukan dari suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Dalam kontek ini, kondisi alam sangat memungkinkan dilakukan. Kerajaan pereulak berada dikawasan pantai Timur.dimana sejak usia dini anak-anak kerap melakukan perbuatan yang islami seperti menuntut ilmu mengenai islam atau belajar islam, di Aceh terdapat beberapa rumah penduduk dan beberapa masjid yang membuka tempat pengajian dan itu tidak sulit ditemukan. Bahkan di Aceh terdapat dayah maupun pesantren yang sudah dikenal.
Di Aceh, studi islam kerap diistilahkan melalui konsep meruno (belajar). Karena itu didalam tradisi Aceh, pergi belajar keluar rumah atau kampung, sudah dapat dipastikan itu adalah belajar islam. Tentunya dari taman kanak-kanak kita sudah mulai diterapkan pemahaman mereka mengenai islam agar mereka mengetahui apa-apa saja yang terdapat dalam islam, ketika merekea mulai meranjak ke sekolah yang lebih tinggi seperti SD,SMP,SMA sudsah diterapkan pemahaman tentang islam, seperti diniyah,pesantren kilat,ada juga mata pelajaran khusus seperti pendidikan agama islam. Kedatangan islam di Aceh sangat membantu para penduduk Aceh, jika tidak ada islam maka keyakinan hindu budhalah yang ada pada saat ini, bahkan penduduk Aceh pun tidak akan selestrasi pada saat ini. Seperti yang sangat logika adalah, islam sangat mengatur mengenai keturunan, dengan cara menikah yang bertujuan untuk melangsungkan keturunan yang sah. Jika tidak ada islam maka para penduduk akan bingung mengenai siapa anak mereka, siapa ayah mereka dan lain sebagainya. Tidak hanya itu islam juga mengatur hal-hal yang kecil seperti cara tidur. Ini dapat dilihat betapa pentingnya islam dalam kehidupan Aceh . Aceh dan religi adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dan sampai saat ini ritual religi Aceh masih dijalankan oleh penduduk Aceh, seperti berjiarah ke kuburan ulama, dan mengaji dikeburan dan sebagainya, dan Aceh merupakan daerah yang keislamannya dibandingkan dengan daerah lain.