Politik Aceh

in #indonesia6 years ago

Assalamu'alaikum,,,
Pada kesempatan kali ini saya akan mereview bab terakhir dari buku Acehnologi Volume : 2 yaitu bab : 21 tentang Politik Aceh karya bapak @kba.

Praktik Politik Aceh cenderung dijadikan sebagai legitimasi sejarah etnik lainnya, ketimbang etnik Aceh sendiri. Hampir semua khazanah intelektual Aceh, jadikan sebagai sandaran perkembangan politik dunia melayu, ketimbang politik Aceh. Inilah salah satu kesulitan di dalam membangun fondasi sejarah di dalam membina ilmu politik Aceh secara berkesinambungan.

Dalam menjelaskan politik, Max Weber mengatakan : " we wish to understand by politics only the leadership, or the influencing of the leadership, of a political assosiation, hence today, of a state."( kutipan halaman 691 buku Acehnologi ).

Sejauh ini, diskusi mengenai Aceh, tidak dapat dilepaskan dari praktik politik yang dilakukan oleh orang Aceh. Dalam narasi sejarah Aceh, praktik politik oleh orang Aceh dapat ditelaah, sejak pendirian beberapa kerajaan di Pulau Ruja, mulai dari Pereulak dan Lamuri hingga ke Kerajaan Aceh Darussalam.

Studi Politik Aceh memiliki lanskap yang amat panjang, mulai dari abad ke-8 hingga abad ke -21 M. Dalam retang waktu 13 abad lamanya, tanah Aceh menjadi saksi berbagai peristiwa politik berlaku. Di balik itu juga, darah dan penderitaan rakyat di Aceh juga telah memperkuat dugaan, tidak ada provinsi di Indonesia, yang memiliki pengalaman kekerasan seperti yang pernah terjadi di Aceh. Karena itu, Acehnologi Yang mempelajari politik Aceh akan memiliki khazanah kajian yang amat luar biasa banyaknya. Mozaik peradaban dan pemikiran yang muncul di Aceh tampaknya memiliki fondasi yang amat kuat untuk memperkenalkan ilmu Politik Aceh.