Siapa Muge?
Muge adalah sosok penguasa Market (pasar) yang memiliki kemampuan utama sebagai penadah dibidang jual beli. dengan bergerilya kesana kemari mencari atau yang mempunyai pangkalan khusus guna mendapatkan apa saja yang nantinya bisa dijualnya kembali.
Tidak pernah menunggu mentari terbit, tidak juga menunggu hujan reda, mereka terus melawan dinginnya subuh buta. Balutan jaket kulit dan suara motor yang khas adalah identitas kebanggaan bagi mereka. Tak pernah terlihat pasrah, mereka akan terus bejuang menafkahi keluarga. Hadir dengan beragam profesi; Muge Leumo, Muge Kameng, Muge Eungkot, Muge manok, Muge Gule, Muge U, serta muge lainnya. telah menjadi bagian dari indahnya Pesona Indonesia.
Setiap bidang yang mereka tekuni tentu mengharuskan Si Penguasa Market ini paham apa saja nanti yang harus dipublikasikannya kepada awak media maupun pembeli.
Buat Rakan Stemian, jangan sesekali mencari gelar SE pada Muge, umumnya dari mereka hanya mengecap pendidikan tingkat SMA dan SMP, bahkan cuma seorang alumni dari Sekolah Rakyat (SR).
Bagi Muge, menjadi bagian pakar analisis mengenai harga bukanlah profesi yang mudah, mereka harus tahu!
“Jika permintaan tinggi, maka jumlah penawaran banyak. Dan jika permintaan rendah, maka jumlah penawaran sedikit.”
Mungkin inilah faktor penyebab Market Rakyat dan Digital Market mengalami harga yang tak berimbang.
Sebagai indikator motivasi dagang, Para Muge berkata;
“perle keu laba dong bineh rugoe.
pangkai siploh peubloe sikureung, dalam ruweug ta mita laba.”
Cukup dengan mengintip sedikit di Market mana yang cocok untuk niaga serta tambahan kemampuan Olah haba yang ia kuasai, membuat pembeli berhasil terpedaya.
“Nyan hai neukalon, meugetah barang, teulah that nyoe han neu bloe”
Pantang menyerah.! Jaketnya pun mulai memudar. Namun, dibalik usaha dan kegigihannya tetap ada resiko, apalagi tugas Muge yang memasarkan Sayur, mau tak mau sayurnya harus habis terjual.
Jika tidak, sebuah keputusan mutlak baginya untuk menangung rugi.
“terus semangat Muge ku, jangan lupa bahagia.!!”
Hebat..
Memang seorang bapak tu luar biasa. Menjadi tulang punggung keluarnya. Dengan menekuni usaha dagangnya. Seperti anda katakan melihat pasar dan mampu mengelola pasar agar penjualannya sukses..
Semangat buat muge-muge Aceh.
Luar biasa. Mereka tak membutuhkan ruko khusus, bermodalkan lapak kaki lima, penghasilannya mampu bersaing dengan seorang PNS golongan 4A hanya saja tak terlihat nominalnya. Sebagai pegawai kelas rendah sangat tak patut bagi kita menertawakan mereka.
Saya dan keluarga juga seorang pedangang mengikuti jejak rasulullah. Banyak manfaat sebagai pedangang dari tingkatan bawah sampai tingkatan atas yaitu perusahaan.
Memang tidak menjamin berapa nominalnya. Yang pasti jika kita berusaha sungguh2 pasti berhasil dengan sangat baik...
Dan belum tentu orang yang bekerja dengan seragam sudah mendapatkan kesejahteraan di kehidupannya (kata orang dari pada tidak bekerja). Yang selalu terdengar malah, pinjam sana pinjam sini, akhir bulan tutup 😆😆😆😅😅
Ya begitu tabiat para peseragam, terlihat wow namun dibalik itu cicilan koperasi, cicilan bank terus menjalar guna memenuhi segala hawa nafsunya.
Nyoe yang original dari Aceh. Mereka sangat ahli dalam hal tawar menawar.
Nyang bek peudong dawa, sebab nyoe ka emosi awak muge siap-siap keluar ucapan bungkusan mie gereng karet dua, PEDAS.!!