Keterangan Foto:Cak Udin
1 Mei depan adalah pesta para buruh. Atau lebih dikenal dengan May Day. Sebuah pesta yang dirayakan setiap setahun sekali. Biasanya pada hari itu para buruh diseluruh dunia menumpahkan segala rasa dan unek-uneknya demi kehidupan yang lebih layak. Kenaikan gaji, tunjangan kesejahteraan, tunjangan kesehatan, pendidikan untuk anak-anak mereka adalah tuntutan yang selalu mereka suarakan.
Kemudian muncul pertanyaan, relevankah tuntutan mereka tersebut? Sebelum kita jawab "relevan" atau "tidak" perlu kita bahas barang sebentar apa itu buruh.
Secara umum buruh dimaknai sebagai orang yang bekerja dan menerima imbalan dari pekerjaannya. Secara garis besar, pekerjaan dibagi menjadi dua bentuk. Pekerja(an) fisik dan pikiran. Istilah kera putih dan kera biru muncul ditengah-tengah difinisi buruh.
Buruh tidak berdiri sendiri. Di sisi lain berdiri majikan, bos, atau pemilik pekerjaan. Majikan adalah orang yang memberi pekerjaan. Baik buruh maupun majikan adalah sama-sama manusia. Artinya hubungan buruh dan majikan sesungguhnya adalah hubungan antar manusia--adalah esensi. Meski ada hak dan kewajiban namun diantara hak dan kewajiban itu ada hubungan yang lebih agung, yakni, hubungan sesama manusia.
Namun pada gilirannya hubungan profesional yang mengedepankan hak dan kewajiban ini menggerus dan menghancurkan nilai-nilai hubungan kemanusiaan. Sehingga masalah demi masalah timbul. Masalah yang timbul memiliki latar belakangnya masing-masing.
Dalam sejarah, hubungan buruh dan majikan memang lebih banyak yang tidak baik apalagi harmonis tetapi lebih banyak cerita-cerita miris dan timpang. Buruh kerap menjadi korban dan majikan menjadi sang pemenang.
Maka dari itu perayaan hari buruh adalah hal yang sangat relevan. Bukan hanya relevan tetapi sangat penting. Karena dengan dirayakannya hari buruh para majikan mendapatkan pengingat untuk dirinya. Mengapa? Karena pada perayaan hari buruh segala keluh kesah dan keinginan para buruh bisa bersuara lantang.
Salam kopi Hitam.
Mari kita hormati hari buruh
Dam hormati buruhnya mari @bossmatang
Hari Buruh adalah hari yang mengherankan bagi saya. Kenapa setiap kali hari buru selalu menjadi harinya para buruh tk melakukan demo, demo dan demo lagi??? Setiap masa kepemimpinan Presiden sejak jaman reformasi ini, demo semacam sebuah kewajiban. Apakah demo akan menyelesaikan masalah??? Tuntutannnya adalah kesejahteraan para buru. Andai saja mereka tau tentang betapa mulianya steemit ini, tdk ada semo lagi di mana2. Bukan begitu kawan? Heheheh
Salam steemian