Saat hujan deras mengguyur kota ini malam tadi, aku sedang menikmati kopi panas di lantai dua sebuah warung. Udara tiba-tiba begitu dingin dan langit berwarna hitam sekali.
Kamu tahu, Tum? Pada saat-saat seperti itu aku akan merasakan keperihan yang luar biasa. Entah apa kalimat yang pantas menjelaskannya. Kamu benar-benar telah menyiksaku begini rupa. Kau datang begitu saja dan tumbuh di tempat yang tak seharusnya.
Tumuet! Hanya kita saja yang tahu, dan seharusnya memang hanya kita, tentang dua minggu yang kuhabiskan untuk meratapimu dengan ribut.
Tapi pada akhirnya diam menjadi satu-satunya cara. Kau menggiringku ke arah yang tragis.
Dua minggu barangkali adalah waktu yang singkat, Tum, tetapi berhari-hari di depan telah menunggu dan itu tidaklah singkat. Akan ada nyeri yang begitu mengganggu.
Kini, bahkan kamu tak ada tanda-tanda akan kempes.
(Doa pembunuh bisul)
Membunuh bisul pun ada doa ya
Ya bang. Harus mendayu2 meunan tabaca jih 😂