Ngobrolin Tentang Blog di Forum Temu Penulis Yogyakarta

in #indonesia6 years ago

IMG_20180729_125521.jpg

Ngobrolin Tentang Blog di Forum Temu Penulis Yogyakarta - Sepertinya jarang banget ada forum pertemuan penulis yang memberikan panggung bagi bloger sebagai narasumbernya. Disediakan waktu full dua jam untuk sharing tentang blog. Mulai dari pengalaman membangun blog, mengelola, hingga bagaimana memanen rupiah dari blog tersebut. Beruntung sekali ada Temu Penulis Yogyakarta yang memberikan panggung bagi bloger untuk mengisi acara. Seperti yang terlaksana pada hari minggu 29 Juli 2018 kemaren.

Materi tentang blog ini bukanlah semata-mata keinginan satu atau dua orang. Melainkan ditentukan berdasarkan kesepakatan. Ada beberapa tradisi yang kami rutinkan di forum Temu Penulis Yogyakarta. Kebetulan saya adalah salah satu tim yang ikut mengelola komunitas tersebut, jadi sedikit banyak tahu tentang perkembangan komunitas tersebut.

Salah satu tradisinya adalah terkait penentuan tema materi pertemuan yang akan dilaksanakan pada agenda yang akan datang. Biasanya satu minggu sebelum pertemuan, harus sudah dilakukan voting terkait tema. Voting tersebut kami lakukan melalui sebuah forum grup whatsapp Gold Member Tpy yang anggotanya adalah para anggota yang memiliki komitmen lebih dibanding yang lainnya. Iya, kami mengelola sistem keanggotaan dengan membagi menjadi dua kelompok atau grup.

Sebut saja grup "Temu Penulis Yogyakarta" dan Grup "Gold Member Tpy." Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Grup yang pertama berfungsi untuk koordinasi terkait agenda pertemuan. Setiap anggota baru akan kami invite ke grup pertama ini. Aturan di grup ini sangat ketat. Bagi yang tidak ikut pertemuan selama tiga kali berturut-turut dipersilakan keluar. Dan di grup ini setiap anggota tidak diperkenankan share materi apapun, kecuali yang berkaitan dengan literasi.

Sedangkan di grup kedua, ini sering kami sebut sebagai grup jagoan. Untuk bisa masuk grup ini, setiap anggota harus memenuhi syarat minimal sudah ikut tiga kali pertemuan dan mengirimkan sebuah tulisan ke email Temu Penulis. Tulisan tersebut akan dilakukan kurasi oleh tim. Jika lolos, maka akan diinvite ke grup Gold Member. Belum cukup sampai di situ. Aturan grup ini lebih ketat. Setiap anggota harus mengirim minimal satu tulisan setiap minggunya dan harus lolos kurasi. Bagi yang tidak lolos kurasi selama tiga kali, maka dipersilakan keluar.
IMG_20180729_100050.jpg
Nah, oleh karena itu materi yang akan dibahas dalam pertemuan mengikuti kebutuhan anggota Gold Member Tpy. Seperti materi tentang blogging yang kemaren terlaksana di pertemuan ke 23 itu.

Sesi pertama diisi dengan agenda bedah artikel milik anggota. Kami tawarkan kepada anggota yang ingin karyanya dibedah. Kesempatan ini selalu disambut antusias oleh anggota. Dengan harapan akan mendapatkan masukan perbaikan dan kesempatan untuk menunjukkan karyanya.
IMG_20180729_091914.jpg
Pada sesi bedah karya ini yang tampil adalah seorang penulis, juga merupakan seorang bloger. Artikel yang dibedah diambil dari dua artikel yang diposting di blog putrimaru.com miliknya. Bedah karya ini merupakan salah satu bagian dari agenda rutin pertemuan yang memang dibagi menjadi tiga sesi. Sesi bedah karya, sharing anggota, dan sesi materi inti oleh narasumber ahli.

Saya menangkap sesuatu yang menarik dari sesi bedah artikel ini, yaitu motivasi mbak Putri Maru dalam aktivitas blogging. Dia hanya ingin menyampaikan informasi mengenai potret kehidupan yang dia temui. Seperti yang dia tulis dalam artikelnya yang menyajikan potret kehidupan masyarakat di Sano Nggoang, Nusa Tenggara Timur.

Artikel itu adalah sebuah catatan perjalanan, namun karena cara penyajian potret budaya dan sosialnya kuat, artikel tersebut seperti memiliki nilai plus. Saya merasa seperti mendapatkan informasi yang belum pernah saya temui. Apalagi cara penyajiannya yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Sehingga pembaca seolah bisa merasakan suasana yang ada di lokasi. Mulai dari bagaimana perjalanan menuju ke lokasi, pemandangan alamnya, atau merasakan empati yang dirasakan penulisnya.
IMG_20180729_101015.jpg
Jelas, dari bedah artikel tersebut saya semakin yakin bahwa menulis itu harus melibatkan hati kita. Mentransfer pesan yang dibisikkan langsung oleh kata hati kita. Bukan cuma menyusun huruf, kata perkata, hingga sekumpulan paragraf lalu mengharapkan imbalan. Tetapi menulis itu lebih kepada bagaimana kita memuaskan hati kita dengan mentransfer informasi yang bermanfaat bagi orang lain.

Sesi kedua semakin menarik karena diisi oleh momblogger yang sudah puluhan kali menjuarai lomba blog. Bahkan sering menerima job reviu yang nilai kontraknya jutaan rupiah. Dia adalah Mbak Dian Farida Ismyama. Pemilik blog ismyama.com.
IMG_20180729_100116.jpg
Kita pasti tidak akan menyangka jika motivasi awal ngeblognya Mbak Dian adalah hanya sekadar untuk mencari kesibukan. Beliau adalah ibu rumah tangga. Seorang apoteker yang lebih memilih fokus menekuni dunia blog. Memang dia memiliki impian membangun usaha apotek, tetapi dia terlanjur cinta dengan dunia kepenulisan dan blog. Sehingga hari-harinya tak pernah lepas dari aktivitas blogging.

Dari materi yang disampaikan Mbak Dian ini saya menangkap pesan tentang bagaimana sebuah kesabaran dan ketekunan akan memberikan hasil maksimal bagi pelakunya. Kita tidak bisa langsung mengharapkan hasil yang besar saat memulai ngeblog. Karena butuh proses yang cukup panjang untuk bisa merasakan manfaatnya. Seorang bloger harus sabar membangun brand dan terus belajar bagaimana membuat konten yang berkualitas. Tidak cukup hanya satu atau dua tahun, bisa jadi seseorang butuh waktu lebih dari dua tahun.

Kelak ketika brand itu sudah terbentuk, orang akan mencari-cari kita dan mengajak kerja sama. Tentu jika kita mampu membangun blog yang berkualitas. Seperti apa blog yang berkualitas? Nah, mengenai hal ini akan saya ulas di postingan-postingan berikutnya.
IMG_20180729_100831.jpg
So, jangan lupa follow akun saya, ya? Insyaallah saya akan terus berbagi info yang bermanfaat.