Proses Pembentukan Pengetahuan Menurut Teori Kontruktivisme

in #indonesia7 years ago

48_42.jpg
source

Teori kontruktivisme merupakan salah satu teori dalam proses pembelajaran. Teori ini lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Kontruktivisme merupakan suatu teori yang lebih menekankan pada proses dalam menggali pengetahuan serta upaya untuk mengkontruksi pengalaman, dengan kata lain teori kontruktivisme memberikan suatu kebebesan kepada siswa agar lebih aktif dalam menemukan sendiri pengetahuan dan hal-hal lain yang di butuhkan untuk mengembangkan dirinya sendiri.

Dalam proses belajar, siswa di berikan kesempatan dalam mengemukakan gagasannya untuk berpikir tentang pengalamannya sehingga siswa lebih kreatif dan dapat menciptakan suasan belajar yang kondusif. Kontruktivisme memandang bahwa pengetahuan merupakan hasil konstrusi kognitif melalui aktivitas seseorang atau melalui pengelamannya. Implikasi dalam pembelajaran bahwa pengetahuan tidak dapat di pindahkan begitu saja oleh guru kepada siswa, tetapi siswa sendirilah yang harus aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

images.jpg
source

Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan di bangun melalui proses asimilasi dan akomodasi dalam pikiran anak sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Asimilasi adalah suatu proses seseorang dalam mengadaptasikan diri dengan lingkungan yang baru sehingga seseorang dapat berkembang. Sedangkan akomodasi terjadi apabila seseorang tidak dapat mengasimilasi pengalaman baru, maka mengadakan akomodasi yaitu pembentukan skema karena konsep awal tidak cocok.

Pembelajaran menurut kontruktivisme adalah suatu pembelajaran dimana guru hanya sebatas membantu siswa dalam membangun pengetahuan berdasarkan kemampuan siswa itu sendiri sehingga dapat di konstrusikan kembali melalui konsep internalisasi. Dengan kata lain teori konstruktivisme lebih menekankan pada proses belajar dari pada hasil belajar.

tmp889447483254505473.png
source

Dalam pembelajaran matematika, Hudoyono (1998) menyatakan pandangan konstruktivisme antara lain dicirikan : siswa belajar secara aktif dengan bekerja dan berfikir, harus menyatu antara informasi yang baru dengan informasi yang lain sehingga terbentuk pemahaman yang baik, pembalajaran berorientasi pada pemecahan masalah.

Contoh penerapan dalam matematika :
Dalam mengajarkan pembagian misalnya:15:3=... Biasanya masalah seperti ini di ajarakan secara tradisional dengan cara pembagian langkah demi langkah sehingga mendapatka jawaban. Jika siswa sudah menguasai konsep dasar, maka kemudian diberikan masalah penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya : Andi memiliki 9 buah jeruk, akan di bagikan kepada 2 temannya, berapa buahkan masing-masing yang akan di dapatkan oleh andi dan kedua temannya?.

Sort:  

bereh rakan,, maju terus, haha :D

terimeng geunaseh...