Dear Readers, pernah nyasar gak? atau malah sering? atau jangan2 hobby nyasar kayak saya?😱
Yah, jadi menurut buku yang saya baca, jangan tanya judulnya apa😉 cewek emang susah menganalisis arah dan peta (bahasanya, Mak, analisis). Daaaan...Saya adalah satu dari kumpulan orang2 yang punya 'bad sense of direction' 😫.
Tapi, nyasar gak selamanya buruk kok (asal jangan pas lagi buru2 aja) dan terinspirasi dari pengalaman, saya mau bikin kumpulan 'nyasar story' siapa tau dilirik publisher (Amiiiiinnnnnn)
Dan ini adalah bagian pertama. Sengaja saya pilih nyasar story di Yokohama biar lebih menjual 😉.
November 2016 fakultas tercinta saya di National Taipei University mengadakan field trip. Sebagai mahasiswa penyandang sumbangan alias beasiswa, saya sih kurang tertarik. Tapi pas dengar tujuannya bakal ke Jepang saya langsung semangat 45. Awalnya bingung dengan biayanya, untungnya ada rumus rahasia.
Jadi rumusnya ialah:
SK + AB + PT = FT
Dimana:
SK = SUBSIDI KAMPUS
AB= ATM BERJALAN
PT= PART TIME
FT= FIELD TRIP ( ke Jepang)
Dengan catatan:Syarat dan ketentuan berlaku😜
Berhubung tulisan ini adalah nyasar story, saya fokus di nyasar nya dulu ya. Pengalaman lain di Jepang selama 1 minggu akan saya buat di postingan berikutnya.
Hari itu, group kami kunjungan ke salah satu kota pelabuhan Jepang yaitu Yokohama. Dengan naik MRT (subway) dari Tokyo kira-kira 40 menit, klo saya gak lupa, kami tiba di Yokohama. Seperti hari lainnya, kami punya jadwal wajib dan jadwal bebas. Jadwal wajibnya kami mengunjungi museum yang menunjukkan sejarah pembangunan kota Yokohama, maklum kita jurusannya gak jauh2 dari manajemen kota.
Dan jadwal bebasnya adalah mengunjungi Red Brick Warehouse di dekat pelabuhan. Berhubung bebas, saya, seperti yang sudah saya rencanakan, mengunjungi tempat spesial di Yokohama.
Dengan bermodalkan portable wifi yang saya sewa dari Taiwan, saya pamit ke pada group untuk jalan sendiri dan janjian ketemu di Red Brick Warehouse. Bulan November, Jepang sudah mulai bersalju, dan untungnya hari itu saljunya masih tipis. Tapi dinginnyaaa tetap...brrrr... Saya menyusuri jalanan mengikuti titik biru Google map di Hp, thanks to the portable wifi device. Setelah berjalan kaki cukup jauh dengan sepatu boot yang tinggi, saya tiba ditempat yang saya tuju.
The reason why I went there was gereja kan jarang tuh di Jepang, jadi pas tau dari mbah Google kalau di Yokohama ada gereja, serasa gimana gitu. Setelah berdoa sebentar di Sacred Heart Chatedral, saya pulang dengan langkah ringan sambil sesekali cekrek cekrek kamera.
Nah, menurut google map, jarak dari gereja ke Red Brick Warehouse tuh gak jauh. Jadi, saya putuskan jalan kaki mengikuti titik birunya Google map.
Peristiwa nyasar di mulai setelah saya menyebrangi jalan protokol. Setelah berjalan kira2 200 meter dari tempat penyebrangan, saya menemukan jalan buntu. Alias di larang melintas. Alhasil saya putar arah lain. Dan you know what? Jalan baru yang saya ambil malah membawa saya terdampar di shipping warehouse. Itu loh, tempat di mana banyak kontainer besar di pelabuhan. Biasanya tempat barang dikumpulin sebelum berlayar. Wajar dong, saya zonk. Pas lihat titik birunya google map, saya malah gak bisa putar balik. Waduh. Panikk dong eiykkke😱
Setelah mondar-mandir nunggu orang lewat untuk bertanya, tapi gak ada yang lewat, saya memutuskan untuk nanya ke pos polisi. Saya melihat tanda pos polisi agak jauh dari tempat saya mondar-mandir. Masalahnya saya harus menyebrang jalan untuk sampai di pos polisi. Tapi malah ada tulisan 'NO CROSSING'. Maklum, yang lewat truk-truk besar. Alhasil saya harus berjalan lebih jauh, untuk menemukan tempat menyebrang yang resmi.
Melihat saya berjalan ke arah pos mereka, salah seorang pak polisi keluar dan menunggu saya. Yakin deh, pasti mereka udah merhatiin saya mondar-mandir dari jauh😁.
Sayangnya, saya hanya bisa bertanya menggunakan bahasa Inggris. Jadinya, pak polisi nya bingung. Kita coba pake google translate, beliaunya malah makin bingung. Pada saat itulah pangeran berkuda putih lewat😆. Maksudnya cowok cakep. Pak polisi memanggilnya untuk membantu. Ketika dia melihat alamat di google map saya, dia hanya bilang yes. Trus bingung mau ngomong apa. Setelah ngetik sebentar di google translate nya, dia cuma bilang 'FOLLOW ME'. Trus saya follow deh, eh ternyata dia nyetop taxi. Waktu itu saya sempat mikir, 'Oh, God, gimana kalau aku dimasukin di salah satu kontainer itu dan jadi korban human trafficking?'. Mikirnya udah aneh-aneh.
Gak lama kemudian kami tiba di wilayah Red Brick Warehouse. Saya spontan langsung bilang 'THAT'S THE PLACE' dan minta taxi untuk berhenti. Si cowok cakep ngetik di google translate nya lagi dan nunjukin hp nya ke saya. Intinya dia bilang, itu kelihatannya dekat tapi jauh jalan kaki dari sini. Dan saya pun manggut-manggut sambil memperhatikan argo taxi😅.
Setelah sampai di tempat, saya menyodorkan uang untuk membayar ongkos taxi. Tapi si cowok cakep melarang pak supir taxi menerima uang dari saya sambil memberikan selembar uang. Saya langsung bilang 'Noooo' panjang dan dibalas 'Yeeess' panjang juga darinya😅. Pak supir taxi akhirnya menerima uang dari si cowok cakep setelah si cowok cakep ngomong sesuatu dalam bahasa Jepang. Kami sempat bertukar id Line dan saya pun buru-buru pergi.
Setibanya di Red Brick House, saya cuma ketemu sama Miss Chen, sang sekretaris departement sementara rombongan lain udah pulang duluan. Whatt?? Dan ternyata nih ya, Red Brick Warehouse nya udah berubah fungsi jadi mall. Anggaran pas-pasan ngapain di mall ya kan? Itu mah namanya bikin ngiler atau 'TARHIRIM' dalam bahasa Batak😫. Liat yang keren-keren, tapi gak bisa memiliki😌. Untungnya pemandangan pelabuhan plus laut plus cruise ship nya keren. Jadi sedikit terhibur.
Gak lama kemudian kami, saya dan Miss Chen pulang ke Tokyo karna rombongan sudah pulang duluan. Dan mengenai si cowok cakep, kami sempat berkomunikasi, tapi kita obrolannya garing. Maklumlah, ngobrol didampingi sama google translate tuh, gimana yaaaa. Dan tau gak, aku udah lupa namnya. Dan pas nulis artikel ini, aku coba buka line dan ternyata sekarang namanya pake tulisan Jepang, jadi gak bisa baca dan pasti dianya juga udah lupa sama eykkkee....wkwkkwkw.
Thank you, nice stranger. Mudah2an setelah ini aku bisa ingat namamu😆.
Hahahhaah, lain kali jangan sendiri kakak. Karena kalok sendiri itu nyasar, kalok rame ga nyasar lagi namanya, tapi jalan jalan bareng. 😁😁😁😁
Saya juga mau kalau nyasarnya ke jepang apalagi nyasar berjamaah biar tambah seru
Ayukk, mbak, nyasar sama2, hhehe..