Turki tidaklah asing lagi di telinga masyarakat indonesia, apalagi aceh saat ini.
Ikatan sejarah masa lalu yang telah berdarah daging kususnya bagi orang aceh,gerakan gerakan pemuda turki yang dulu telah menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan indonesia.
Hubungan aceh dengan turki usmani pada masa lalu sangatlah dekat-erat,bisa dikatakan seperti hubungan adik kakak.
Ada beberapa sumber baik yang berasal dari hikayat-hikayat aceh, seperti hikayat soeltan aceh marhoem dan tulisan nuruddin ar-raniry butanu's-salatin menunjukkan bahwa kerjaan turki usmani dulu telah membantu kerjaan aceh memerangi bangsa portugis.
Gambar by : yanda mahyalil aceh
Kerajaan aceh menjalin hubungan dengan turki semenjak turki usmani berada di bawah kekuasaan sultan selim l,kemudiam bergati sultan sulaiman l. Sesudah itu sampai masa sultan selim ll, bahkan berlanjut lagi pada abad ke-19 ketika kekuasaan di tangan sultan abdulmejid ll.
Sumber turki, ismail hakki goksoy menyebutkan, sultan ala'uddin Ri'ayat syah al-kahhar mengirim surat kepada sultam sulaiman melalui sultan besar hussein pada tanggal 7 januari 1566 dengan tujuan meminta bantuan militer pasukan portugis.
Namun bantuan berupa ahli perang,kapal meriam, tentara bersenjata lengkap tidak dapat segera dikirimkan karena beberapa peristiwa terjadi di istanbul pada saat itu. Dan setelah itu maka baginda mengerahkan armadanya bersama meriam Turki, Ahli pembuat meriam dan senjata api pulang bersama rombongan Aceh. Pelabuhan Melaka bersejarah adalah kota rebutan di Selat Melaka yang menyaksikan kehadiran tiga kuasa Eropah sejak 1511 berpunca pada perdagangan rempah yang dikuasai pedagang Islam yang berulang alik antara dunia timur dan barat.
Hanya itu yang saya ingat, kalo cerita saya salah tentang sejarah harap di tegur.