Saya sebagai Mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam, melihat kasus dari perspektif pendidikan.

Dalam pandangan saya, kasus seperti yang disebutkan di atas bersumber dari "rendahnya kualitas pendidikan keluarga". Pendidikan keluarga yang saya maksud adalah cara orang tua mendidikan anaknya di lingkungan keluarganya masing-masing.

Dalam hal ini, saya melihat para orang tua gagal dalam mendidik anaknya. Mereka hanya mengandalkan pendidikan di sekolah. Mereka tidak tahu bahwa keluarga lah yang menjadi pondasi paling kuat untuk anak.

Sebaik apapun pendidikan anak di sekolah, mental aman akan lemah jika pendidikan di keluarganya rapuh.

Hal-hal yang seperti inilah kemudian membuat anak tidak punya pegangan, baik pegangan moral maupun mental. Sehingga, jika sang anak menghadapi masalah yang dianggap berat, dia akan mencari pelarian, seperti minum miras, narkoba, dan lain-lain.

Orang tua harus segera sadar akan peran vitalnya dalam keluarga. Bukan hanya sekedar mencari nafkah untuk keluarga, tetapi juga harus mendidik.