Mirza Bocah Penjaja Makanan Yang Ingin Menjadi Seorang Tentara

in #indonesia6 years ago

image


Melihat seorang anak kecil yang berjuang hidup dengan menjual jajanan, teringat akan sebuah lagu dari seorang penyanyi legendaris Indonesia yang sering mengkritik bangsa dan banyak menceritakan tentang kehidupan sosial siapa lagi kalau bukan Iwan Fals. Sebuah lagu yang berjudul "Sore Tugu Pancoran" yang menceritakan sebuah perjuangan seorang anak kecil bernama Budi yang menjual dagangan berupa koran demi membiayai sekolahnya.

Bocah ini bernama Mirza yang berasal dari desa Blang Rheuling kecamatan Kota Juang. Mirza yang saat ini telah menamatkan bangku sekolah dasar (SD), kini dia baru memasuki kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah lanjutan yang dipilihnya terletak di Cot Gapu ygng terletak tidak seberapa jauh dari rumahnya. Saban hari setiap pulang sekolah dia bersiap mengganti baju seragam sekolah dengan baju biasa dan pergi menjajakan makanan berupa kacang, telur puyuh, sirih dan makanan ringan lainnya. Dari pintu warung kopi ke warung lainnya dia masuki sambil meneriakkan jenis makanan yang dijualnya.

image


Suaranya agak lantang terkadang membuat orang yang sedang menikmati kopi atau sedang berbincang dibuat kaget karena suaranya. Tapi tidak ada yang memarahinya. Saya teringat pertama kali dia menjajakan makanan di starblack, dia tampak malu dan selalu ditemani oleh kawannya. Suaranya yang kecil memanggil menawarkan barang dagangannya. Namun sekarang ini, dia semakin gigih dan berani demi membantu ibunya yang tinggal seorang diri.

image


Mirza sang Budi kecil yang bertarung dengan waktu demi meraih sebuah impian yang telah digenggamnya. Sama halnya dengan anak lainnya yang memiliki cita-cita, Mirza ketika besar nanti ingin menjadi seorang tentara. Disela kesibukannya diluangkan waktu sebentar untuk belajar. Saya selalu meyakinkan pada bocah kecil ini untuk tidak melupakan kewajiban belajar baik belajar di sekolah maupun belajar ilmu agama.

Mirza pun melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dia agak tergesa karena barang dagangan belum banyak yang laku. Dan dia pun berlalu melanjutkan aktivitas menjajakan makanan disetiap warung kopi yang ada dikota Juang karena pukul sebelas malam dia harus beranjak pulang.

Teruslah berjuang kawan, semoga cita-citamu akan tercapai dengan segala usaha dan semangatmu meraih mimpi.

Bireuen, 4 juli 2018


Regards

@albertjester


image

Sort:  

Cita2 mulia

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by albertjester from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Abg g ajarin dia bersteemit?
Hehehe...

Hahaha... ga boleh masih bocah... nanti udah gede diajarin

Mantap min, kisah yang sangat menginspirasi

Posted using Partiko Android

Makasih min

Congratulations, your post had been chosen by curators of eSteem Encouragement program. Feel free to join and reach us via Discord channel if you have any questions or would like to contribute.


eSteem Line
Thank you for using eSteem

Semoga cita cita Mirza tercapai,

Semoga cita2nya terkabul