Dewasa ini, kehadiran teknologi sangat berperan andil dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Disebutkan bahwa semakin canggih teknologi suatu peradapan maka interaksi sosial akan berkurang. Pengaruh teknologi amat sangat besar, layaknya mendapat bantuan kehadiran teknlogi pada mulanya diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Segala pekerjaan kini menggunakan teknologi seperti teknologi industri, teknologi informasi maupun komunikasi. Semua berdasarkan kecanggihan sebuah teknologi, semakin canggih teknologi maka semakin mudahnya pekerjaan manusia. Lalu, apakah kinerja sebuah tekonologi diukur oleh siapa penggunanya? Benar, namun seperti kita ketahui pada zaman sekarang ini banyak hal negatif yang ditimbulkan oleh sebuah teknologi. Mengapa? Karena para penggunanya belum siap atau belum terampil dalam memanfaatkan sebuah teknologi.
Salah satu contoh, kecanggihan teknologi dibidang informasi dan komunikasi yaitu ponsel pintar (Smartphone).
Coba sejenak kita perhatikan sketsa gambar diatas, sungguh ironis bukan? Sebelum hadirnya smartphone bisa diambil kesimpulan bahwa interaksi sosial diantara manusia sangat kental. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang membutuhkan interaksi dan komunikasi dalam menjalankan kehidupannya. Seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri, seperti awal mula diciptakan manusia Adam dan Hawa adalah untuk hidup saling berdampingan. Hadirnya smartphone sangat membantu manusia. Smartphone atau diartikan ponsel pintar ini juga merupakan kecanggihan teknologi suatu peradaban, dimana layaknya fungsi komputer hampir semua hal bisa diakses melalui smartphone. Ada sebuah kalimat yang mewakilkan isi dari smartphone “World in your hand” yang artinya “Dunia di genggamanmu”.
Kecanggihan teknologi tidak selalu tidak selalu dilihat dari segi postifnya saja, akan tetapi banyak sisi negatif yang bahkan sadar dan tidak sadar merubah suatu pola pikiran dan tingkah laku. Beberapa contoh, manusia menjadi konsumtif terhadap penggunaan teknologi, bisa merubah pola pikir, merubah sifat, perilaku, bahkan paling parah terjadinya kesenjangan sosial.
Sebelum hadirnya teknologi canggih seperti ponsel pintar, manusia lebih interaktif dalam hubungan sosial. Seperti yang digambarkan pada foto diatas bahwasanya, ketika berkumpul atau dalam artian modern nya “hangout”, manusia melakukan komunikasi melalui tatap muka dengan secara langsung (live). Jika melakukan dengan motode ini akan mendapatkan kesan, perasaan dan emosi yang terlihat nyata. Sedangkan kebalikannya, sesudah hadirnya smartphone, malah membuat perubahan sikap dan tingkat laku yang buruk. Manusia zaman sekarang ketika berkumpul antar sesama malah pada cuek dan cenderung tidak mempedulikan kehidupan sosial didunianya, melainkan mereka punya kesibukan sendiri-sendiri dengan kehidupan dunia maya. Jadi, dimakah letak interaksi dikehidupan nyata melainkan hanya maya. Saling bercanda ria, tertawa bahagia, menagis sedih, cemburu, marah dan sebagainya itu kini bisa diwakilkan oleh emoticon atau sticker. Semua itu tidak secara mempunyai ikatan emosional langsung, ini tentu akan berkurangnya interaksi sosial yang terjalin.
Namun, jika kita melihat dari kehidupan sebelum hadirnya teknologi canggih manusia lebih produktif melangsungkan komunikasi. Seperti perasaan, emosional seseorang lebih terasa ketimbang secara maya.
Yang menjadi pertanyaan, apakah kita termasuk salah satu contoh tersebut? Semoga saja tidak! Namun, banyak pula yang mengatakan relatif yaitu tergantung kita menyesuaikan atau menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kecanggihan teknologi adalah untuk dimanfaatkan, bukan dimanfaatkan oleh teknologi. Oleh karena itu, marilah menjadi orang pintar diantara orang yang pandai.
Woww... Sangat mendalam bagaikn membaca buku, mantap postingannya...
Terima kasih teman..
Tulisan saya adalah keresahan saya, apabila hal tersebut perlu untuk saya share maka saya menyajikannya berdasar sudut pandang dan tentu dengan fakta tentang fenomena yang terjadi. Karena hakekatnya manusia harus saling berbagi baik itu wawasan, pengetahuan, pengalaman dan lain sebagainya. Benar demikian? @nasrijal
Ini juga jadi salah satu keresahan saya, namun sudut pandang saya lebih melihat kasus yang terjadi di warung kopi. Sama-sama melihat dampak dari pemanfaat teknologi, tapi beda kasus aja.
Nice post.
Namun pada intinya, kasus tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja, benar itu buk! bahkan perlahan kini sudah mulai terjadi ke dalam kehidupan keluarga. Sungguh sangat disayangkan!Terima kasih buk @putrimaulina90