Setiap orang di dunia ini pasti tidak luput dengan namanya permasalahan. Masalah kerap kali datang dengan tidak di undang dan pulang harus diantar. Ia tidak mengenal stratifikasi masyarakat baik miskin maupun kaya semua akan dihampirinya. Lalu, apakah masalah itu jahat?
Melirik dari judul diatas, ada kalanya masalah menjadi jahat dan juga baik bagi seseorang. Masalah akan menjadi jahat apabila seseorang tidak mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, masalah pergaulan, seorang remaja mempunyai permasalahan pergaulan dengan remaja-remaja lainnya, karena ia tidak ingin bersosial apalagi untuk berteman. Permasalahan remaja ini tentu akan berdampak jahat kepadanya. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Nah, apabila remaja tersebut tidak kunjung menyelesaikan permasalahnya yaitu tidak ingin bersosial layaknya remaja lain maka ia akan di jauhi dan dibenci orang karena sifat introvert (ingin sendiri) tersebut. Kebalikan daripada itu suatu masalah akan menjadi baik ketika kita mampu bijak menyelesaikannya.
Manusia tak luput dari masalah, begitu ungkapan yang sering terdengar di telinga kita. Memang benar demikian, tetapi sadarkah kita bahwa adanya masalah akan membuat kita malah semakin dewasa. Dewasa yang dimaksud adalah dewasa dalam pemikiran, dewasa dalam bertindak maupun memutuskan. Namun, adapula yang mengatakan hidup indah tanpa adanya masalah. Ini merupakan salah satu dari sekian orang-orang yang menyerah karena terpaan masalah yang menimpanya. Seyogianya, masalah bukanlah untuk dihindari tapi dihadapi dengan mencari solusi yang terbaik.
Masalah datang sebagai ujian didalam menjalani kehidupan. Ia bisa berupa masalah kecil dan besar. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita mampu melewati sebuah masalah? Tentu. Asalkan kita mau berpikir dengan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika kita tidak mampu berpikir sendiri maka bertanyalah pendapat orang lain seperti teman, sahabat, keluarga dengan musyawarah. Seperti sebuah makna yang terkandung dalam butir pancasila pada sila ke empat yaitu musyawarah untuk mencapai mufakat. Ingatlah, suatu masalah bisa kita ciptakan atau diciptakan oleh-Nya. Cukup dengan menyelesaikannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan maka masalah tersebut akan pergi dan tak akan kembali. Karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Tak lupa mengingatkan bahwa maksud daripada tulisan ini bukanlah untuk mengajak sering melakukan dan menciptakan permasalahan. Akan tetapi, dengan seringnya kita melewati berbagai permasalahan justru akan membuat kita dewasa dalam berpikir, mengambil keputusan maupun melakukan tindakan.