Angin dengan manjanya membelai setiap lapisan kulit dan memaksa masuk ke tulang. Malam semakin larut di Villa Negla Sari, Cimahi. Secangkir kopi buatan @boyelleq menjadi cairan untuk melawan dinginnya Cimahi, walaupun itu mustahil.
Dalam setiap gerakan daun suplir, pandangan mata tertuju air kolam tersinari lampu kuning dan putih Villa. Alunan gitar masih terdengar dari ruangan makan tempat kami berkumpul tadi. Menambah suasana menjadi jangkar waktu yang mengingatkanku pada seseorang yang tadi baru saja kutemui.
Beberapa minggu silam, ia berkomentar di postinganku. Kukira hanya pemain baru. Setelah sebuah postingan yang dia buat tentang literasi, ku stalk tulisannya. Ini perempuan hebat, bisikku dalam hati. Bagaimana tidak, dia merupakan pencetus Asosiasi Literasi Indonesia.
Perempuan yang gigi gingsulnya akan nampak jika ia tersenyum ini begitu membuat saya penasaran. Memang ia bukan sebab utama saya menghadiri Meet Up KSI di Bandung. Namun, niatan berjumpa dengannya begitu besar. Ia tidak membicarakan masalah hijab sedikitpun, namun jangan ragukan ketaatannya. Aku melihat itu dari sorot mata dan tutur katanya.
Aku saja pertama tak berani menegur. Pagi sekali di Villa Negla Sari, kami saling melempar senyum. Padahal, sebelumnya aku telah berkomentar dipostingannya
Sampai jumpa di Bandung ya Ahda
Waktu kemudian membawa kami ke DPRD Kota Cimahi. Di sana aku berpura-pura bertanya
ini teh Ahda?
Kata itu menjadi kalimat pembuka percakapan kami sepanjang Meet Up KSI di Cimahi ini. Ahda banyak bercerita tentang dirinya. Bagaimana awalnya dia tidak menyangka Asosiasi Literasi yang ia bentuk menjadi begitu diminati dan berkembang. Saat saya menulis ini, seorang filmmaker dan penulis skenario sudah bergabung ke Asosiasi. Budi Suparno, nama penulis skenario yang Ahda ceritakan itu akan membantunya untuk membuat workshop di Jakarta nanti.
Dari postingannya yang terakhir, saya baca Ahda sudah mulai menyusun tugas akhir kuliahnya di Komunikasi Penyiaran Islam. Ketekunannya tampak dari tulisan-tulisan yang ia posting di Steemit. Perempuan ini membuat saya tidak bisa tidur tadi malam. @senja.jingga kemudian bergabung menikmati segelas kopi bersama gitar dan ia mulai bernyanyi.
Dalam alunan gitar petikan @senja.jingga, nama @ahdajaudah membawa saya untuk terus bersemangat. Ketekunan yang ia ajarkan secara tidak langsung, melalui Steemit. Tersisa dalam suara riak kolam pukul 02.00 dinihari di Villa Negla Sari.
Semoga Dek Ahda membuat mu tak single lagi!
Emang bg akbar single? Hahah
Hehehehe 😂
Lon na @silvira hai gam @rastaufik10
Cie cieee fans nya teh @ahdajaudah. Hehe
Ada ngefans berat 😀👍
Kemarin sudah jumpa bang?
Sudah
Uhlaalaaa,, pakat jak Aceh, siapa tau betah
hahah..watee ka le Steem nteuk dijak dipeugah 😂
Luar biasa... mantrap... 😉
Ini yang disebut dengan di steemit kumenemukan jodoh, hahaha. Ayo usaha sedikit lagi @akbarrafs. Kumpulkan SBD yang banyak terus, untuk melepaskan status jomblo. Kwkwkw
hahaha. Na saja Yelli
Saleum buat dek ahda. 😊😊
@ahdajaudah dapat salam dari @suhiel
hana di balah. hahahaha
luar biasa sang gadis jelita
Wadaaaw 🤣🤣
Kak Mayorita kenapa tidak nampak kemarin?
Fabolous!! Tapi kenapa ga mach dengan judulnya bar?tenggelam???saha??? Bandung membakar semangat rupanya!!selamat dan jgn redupkan lagi!!😃
hahaha..abeh di bully lon
@akbarrafs memang mampu, nye meunan @rastaufik10?
hahaha...Faizar de jaksiuroe
Icikiwirrrr.. Waaah, cerita yang ditunggu ternyata jauuuuuh lebih mengezutkan ya, bang @akbarrafs. Kemarin kami sangka cerita traveling-nya dan eh ternyata cerita somebody-nya yang muncul. 😄😄😄😄
Hahaha..itu pariwara kak
Jadikan judulnya 'tenggelam' tuh. Lekas selamatkan diaaaa. Haha