puncak Gebang atau bukit bintang mini Hits place in Yogyakarta.

Suasana indah, udara yg segar, kita disuguhkan pemandangan yang begitu indah. Gak kalah dengan beberapa lokasi serupa. Tempat ini sering disebut bukit bintang mini.
Letaknya tak jauh dari pusat kota Yogyakarta. Puncak Gebang namanya Berlokasi di Jalan Dadap Kulon, Bawuran, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Selain dapat dinikmati dimalam hari pagi, siang juga sore hari juga waktu yang bagus untuk menikmati Suasana di Puncak yang lagi ngehits dikalangan anak muda Jogja.

in the night we can see million stars and lights city.

Pict in the morning. we can see Beautifull sunrise

Gak perlu khawatir kelaparan Karena ada banyak penjual makanan juga minuman yang memanjakan mulut sambil memanjakan mata juga.

Ini cerita singkat tentang sejarah Puncak Gebang
"15 tahun yang lalu puncak Gebang adalah sebuah desa kecil yang jarang terjamah warga sekitar. Seluruh warga ngangsu (menimba air) Di desa tetangga dengan jarak 2 km turun Dan naik bukit setiap pagi dengan berjalan kaki, hanya untuk keperluan sehari-hari seperti untuk masak, nyuci, minum warga juga ternak." Kata mas Renno salah satu pemuda Di desa Baturan. "Itu setiap hari mas??" Tanya saya kaget juga heran 15 tahun yang lalu Berarti saya masih SD. "Iya" jawabnya singkat. Saya berfikir Sejak kecil saya dan keluarga tidak pernah kekurangan air, waktu saya SD teknologi sudah maju, didaerah rumah saya tidak ada lagi rumah yang nimba air semua sudah pakai kran. Namun tidak semua daerah itu sama. "Lalu mas?" tanyaku penasaran. "Sebelum subuh sekitar jam 4, kami anak-anak bersama-sama turun bukit Dan bergantian mandi di sumur desa sebelah. Lalu kami membawa jerigen-jerigen air semampu kita untuk dibawa pulang, setelah menyerahkan tugas kami, lalu kami berangkat sekolah. Dulu pernah ada beberapa mahasiswa dari salah satu universitas yang ternama KKN Di puncak Gebang, mereka mengebor tanah dan memasang paralon-paralon Dan kran disetiap rumah. Namun hanya bertahan beberpa tahun lalu hancur karena Gempa waktu itu, semua hancur dan listrik juga putus. Kami hanya menikmati listrik dan air hanya sebentar, baru beberapa tahun setelah gempa pemerintah memberikan subsidi dan membangun desa kami ini."
Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05:55:03WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter.[1]
"Lalu apa yang dari mana mas Renno mendapatkan ide untuk membuka Tempat wisata ini?" tanyaku lagi. "Nach itu, melihat kebelakang untuk perjuangan kami saat tidak ada listrik juga air padahal hampir semua deaa sudah terjamah air juga listrik sedangkan desa kami belum terjamah sama sekali. Beberapa pemuda Kami mulai berfikir gimana Ya caranya agar desa kita tidak tertinggal. Lalu tanpa disengaja waktu kami gotong royong untuk membersihkan beberapa Tempat disekitar sini, kami melihat Tempat ini begitu menarik. Dari situ kami mulai sering mengadakan rapat untuk membahas tempat ini menjadi tempat wisata. Dulu penuh dengan pro Dan kontra saat kami mempunyai rencana untuk membuka lahan. Karena lahan-lahan ini adalah milik warga, jadi kami harus membujuk Dan menjelaskan kepada mereka betapa pentingnya kita bisa dilihat banyak orang. Dan baru-baru ini kami mendaftarkan desa kami menjadi desa wisata namun harus sabar menunggu karena prosesnya yang lama."

Sekian cerita dari seorang pemuda yang ingin membangun desa agar tidak ketinggalan dengan desa lain.
Apa yang bisa kita perbuat buat desa kita masing-masing? Adakan semangat yang sama untuk memajukan desa kita?
mari kita mulai dari hal kecil yaitu tumbuhkan rasa perduli dalam diri kita. perduli pada diri sendiri, lalu menyebar kepada orang sekitar, lingkungan kita, desa, wilayah, hingga negara kita.
kita kaum Muda harus terus semangat.
INDONESIA TANAH AIRKU.
It's beautifull places