Suplemen untuk Pekerja Tambak

in #indonesia7 years ago

acehpungo-20171228-0002.jpg

Tiap pulang kampung, saya sering menghabiskan waktu di tambak. Orang tua saya menyewa tambak itu selama lima tahun seharga Rp6 juta. Hasil tambak itu cukup untuk biaya hidup sehari-hari.

acehpungo-20171228-0005.jpg

Hidup petani tambak memang tidak semakmur dulu ketika hasil panennya melimpah: ikan bandeng dan udang windu. Kini, banyak petani tambak harus gigit jari karena hasil panennya tidak seberapa. Udang sering mati sebelum masa panen, begitu juga ikan bandeng sukar sekali berkembang. Pun begitu, bekerja sebagai petani tambak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

acehpungo-20171228-0008.jpg

Saat di kampung, saya sering menangkap udang dengan cara kemeukub, yaitu dengan berendam di dalam air sementara tangan meraba ke sana kemari. Udang biasanya berdiam di dasar air dan tidak bergerak sehingga mudah ditangkap.

acehpungo-20171228-0011.jpg

Selain udang, kepiting adalah hasil tambak yang juga bernilai ekonomis. Anak muda sering menghabiskan waktu menangkap kepiting dengan cara memasang perangkap atau menyenter di malam hari. Hasilnya lumayan, sebagian untuk dijual dan sebagian lagi dimakan sendiri atau dimasak dengan mie.
acehpungo-20171228-0003.jpg

acehpungo-20171228-0012.jpg

acehpungo-20171228-0010.jpg

acehpungo-20171228-0001.jpg

acehpungo-20171228-0007.jpg

acehpungo-20171228-0006.jpg

Sort:  

wow.....nice photography...have a good day

Thank you

Bereh2, udeung wat bang ya

Udueng wat dan bieng bangka

Bereh. Kamulai beh.

Ka jadeh tajak u Kamboja dan Vietnam pertengahan buluen ukue

Nepakat loen beh, hhe

Jak tajak buluen sa nyoe

Siapp .. segera pesan tiket komandan :D

Tgl 17 munyoe hana halangan berangkat beh

Cocok that ta masak mie wate... malam yang sunyi dan perut keroncongan.

Digoreng lebih enak haha

Hawa teuh..

Mangat that

Pap mien dih. That bereh ka lagoe

Kamboja Andy...wajeb karat