Sejak hari Maiday 1 Mai lalu saya memang sedikit galau. Tersulapnya daging kambing menjadi sayur nangka masih belum terang. Ini kasus yang tidak juga terpecahkan. Setingkat pesulap David Copperfield belum pernah mampu menyulapnya. Walaupun dirinya pernah melenyapkan patung Liberty. Misteri kuah boh panah belum selesai. Muncul lagi tudingan kepala kambing juga lenyap. Padahal tidak satupun undangan makan kambing berprofesi pesulap. Saya menduga ada "baluem bili" yang mampu mengisap dalam senyap.
Dugaan demi dugaan terus saja muncul di WAG Meh itam. Entahkah ini embek kambing minta kawin. Atau embek kambing melihat jin naik ke langit. Bahkan tadi sore sejumlah alim WAG Meh itam telah berfatwa. Bahwa kaoi Pergub tidak sah. Pasalnya mereka menduga para jin telah merusak khitmad kaoi. Dengan menyulap daging menjadi gori. Melenyapkan kepala kambing dengan selamat. Dan kulit kambing yang tak berbekas. Namun saya menduga fatwa ini perintah jin kurang sesajen. Sebagai orang yang terlibat namun terabai. Saya mahfum para tetua WAG Meh Itam sedang "seumumbo". Sayangnya saya cukup kebal dengan jampi jampi. Maklumlah saya pernah menjadi pengagum mantra mantra Syeh Abdul Qadir Jailani.
Sepertinya WAG Meh Itam belum pernah se "subra" ini. Saya malah menduga ini konspirasi. Bukankah dalam teori konspirasi kita harus melihat dunia seperti kalong/kelelawar tidur? Tapi saya "hana trok pham" konspirasi apa yang sedang dimainkan tetua WAG Meh itam. Kemunculan kisah simsalabim dalam grup ini nyaris sempurna. Saya malah menduga kambing yang dimasak itu "meujen". Atau mungkin peliharaan jin. Seperti "eungkot bace surak sisek" yang kabarnya penunggu paya. Mungkin saja kambing kaoi ini jadi jadian. Sehingga para pemakannya dihari Maiday "sandrong" semua. Ini sepeeti kisah trauma. Setiap kali kita mengalami hal yang sama. Maka trauma itu akan merusak pikiran kita. Sangat patut saya duga para penebar isyu kaoi tidak sah sedang "sandrong" kaoi Pergub APBA.
Lihat foto diatas. Kalau anda tak kenal mari saya perkenalkan. Itu yang kemeja putih adalah Mendikbud Muhajir Efendi. Yang baju batik dan berkopiah riman itu saya. Jangan dibalik ya. Walaupun secara ekspresi saya berlagak menteri. Pak Menteri manggut manggut mendengar penjelasan saya. Maklumlah beliau sudah profesor tentu tidak lagi GR. Beda dengan saya yang harus eksis. Maklumlah inikan hal yang bersejarah. Mendampingi menteri tentu tidak sembarangan. Mungkin ini buah kesabaran saya. Bersabar dengan hanya makan sayur nangka. Rupanya dibalik kesulitan ada kemudahan. Dan kemudahan itu selama 6jam 41menit 18 detik 7sekon saya bersama menteri.
Hari Sabtu 5 Mai memang hari keberuntungan saya. Ketemu menteri Dikbud telah menyembuhkan galau saya. Galau ulah kameng kaoi. Galau juga karena WAG Meh Itam "meurampot" kambing nazar Pergub APBA. Tentu saja saya saat ketemu mentri langsung berubah. Saya langsung jadi makelar proposal. Ada beberapa yang langsung beliau perintahkan ke direktur. Dan saya berbunga bunga. Masih berbunga belum berbuah. Pasalnya baru berbentuk perintah atau memo. Belum nyata karena proposal lagi disusun. Dan untuk kasus ini tidak ada kaoi. Maaf ya. Bilapun ada nanti menjadi nyata. Saya akan mentraktir apam pidie tanpa mantra. Ingat tanpa mantra apa lagi jampi jampi. Sehingga usai makan tidak ada sulap menyulap. Tidak ada hilang timbul dalam grup seperti "Burong 7". Amiiiiiiiiiiiiin
You are Kraaaak Aapa.
Menulislah agar tak pikun sabanda
Sayang that Buk Guru, le yang hana teupeulop lam foto.
Nyan pasti ulah dari kebiasaan @abulaot nibak ceumeucok foto.
WARNING - The message you received from @pukhtoon is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post:
https://steemit.com/steemit/@arcange/virus-infection-threat-reported-searchingmagnified-dot-com
If you find my work to protect you and the community valuable, please consider to upvote this warning or to vote for my witness.