Nikon D7100. Lens 50 mm afd. - f/2,5 - 1/100 sec - ISO-200
Rapa’i Dabus adalah kesenian Aceh yang terkenal di seluruh Aceh dan sampai ke Manca Negara. Dengan ke unikan dan sedikit ekstrim Rapa’i Dabus sangat di sukai oleh seluruh komponen masyarakat di Aceh, Rapa’i dabus juga dikenal sebagai kesenian sakti yang memperlihatkan kemampuan ilmu kebal bacok dari kedua kubu.
Nikon D7100. Lens 50 mm afd. - f/2 - 1/100 sec - ISO-250
Pada dasarnya Rapa’i dabus adalah sebagai latihan untuk memperkuat fisik dalam peperangan sebagai jawara yang sakti. Maka tak heran jika kita mengenang para leluhur kita dahulu yang mempunyai kesaktian dalam berbagai bidang, salah satunya kebal akan senjata tajam,
Nikon D7100. Lens 50 mm afd. - f/2,2 - 1/100 sec - ISO-200
Kesenian Rapa’i Dabus adalah sebuah tradisi yang di selenggarakan oleh masyarakat Aceh ini biasanya, di pertandingkan dalam menyambut hari kemerdekaan, dalam pertandingan tersebut biasanya di hadiri oleh dua kelompok yang akan bertanding, masing masing kelompok biasanya berjumlah 20 orang atau lebih, dan yang akan di nilai dalam pertandingan ini adalah kekompakan dalam menabuh, dan suara yang kencang dan beraturan.
Nikon D7100. Lens 50 mm afd. - f/2 - 1/100 sec - ISO-250
Walaupun banyak atraksi ekstrim yang dilakukan dalam kesenian Rapa’i Dabus ini, tidak membuat masyarakat Aceh merasa ketakutan dengan melihat atraksi ekstrim yang di mainkan oleh beberapa pemain dabus, disana mereka merasakan adanya kekuatan untuk melihat atraksi dabus, sehingga semakin ramai semakin semarak.
Lihatlah wajah para pemain Dabus, tak sedikitpun merasa kekhawatiran di wajahnya, mereka seakan sangat menikmatinya, itu karena mereka di kawal oleh seorang Pawang, atau dalam kesenian Rapa’i Dabus disebut Khalifah, Khalifah yang dimaksud disini adalah sorang pemimpin yang mengontrol para pemain dabus, mereka telah dibekali mantra-mantra yang di berikan oleh seorang khalifah, disana mereka tidak boleh menimbulkan niat sombong atau angkuh disaat sedang ber atraksi, bila itu di langgar maka akan berakibat buruk bagi pemain dabus sendiri dan juga bagi Khalifah yang memimpin dalam atraksi tersebut.
Nikon D7100. Lens 50 mm afd. - f/2,5 - 1/100 sec - ISO-250
Rapa’i Dabus adalah kesenian yang sangat sakral, tidak bisa di mainkan oleh sembarang orang atau perorangan dan harus ada yang memimpin, namun sangat disayangkan warisan leluhur yang unik dan ekstrim ini mulai jarang terlihat, padahal kesenian ini sangat baik untuk olah raga fisik, namun untuk pengkaderan sebagai calon khalifah sangat sulit di cari, ini adalah salah satu kesenian warisan leluhur yang harus kita pertahankan kelestariannya sampai ke anak cucu.
Dont forget
follow me
my instagram
Kesenian atjeh memang dikenal hampir seluruh dunia, satu hal yang sangat membanggakan bisa mempromisikan kepada mereka bahwa Atjeh adalah bangsa yang bermartabat dengan segala kelebihannya, dan @abieikram adalah salah satunya yang bisa membawa Atjeh menjadi lebih maju dan berseni, takbiiirrrr.....
Allahu Akbar,,,,!!!!
terima kasih atas postingan IPC3 yang kedua. masih ada satu kesempatan lagi. : )
Yup,, terima kasih kembali ya bli @ekavieka
info yang bermanfaat bang... kita harus peduli dengan kesenian kita sebagai orang aceh.
Benar sekali bung @garnis