Benarkah Manusia Lebih Buruk dari BINATANG...???

in #id-id6 years ago (edited)

22 Juli 2018
imageImage: Private Collection-July 22, 2018. Pro Haba-The Real City Paper

Lhoksukon, Aceh Utara- Manusia akan lebih mulia dari Maialikat namun akan lebih hina dari Binatang, tergantung bagaimana Akhlak dan Amal Ibadahnya.

Terlepas dari niat ingin membuka aib, seperti yang kita ketahui bahwa dalam Islam wajib menutup aib saudara kita. Tulisan ini sebagai bentuk rasa prihatin akan bobroknya kelakuan saudara-saudara seiman kita.

Dan terjadi lagi, saya kutip dari laman sebuah koran PRO HABA, kisah pilu yang harus dialami seorang anak gadis yang masih kelas IV SD. Masa dimana seorang anak sedang menjalani masa-masa bahagianya, masa-masa bermainnya. Masa-masa pembentukan karakter dan kepribadian demi masa depan yang lebih baik lagi. Namun semua sirna, semua hancur, hanya karena nafsu bejat seorang ayah kandungnya.

image
Image: Private Collection-July 22, 2018. Pro Haba-The Real City Paper

Mungkin, jika kita mendengar berita Seorang Pria Memperkosa Pacarnya, itu hal yang masih masuk di akal, walau tidak dibenarkan. Namun, apabila SEORANG AYAH MEMPERKOSA ANAK KANDUNGNYA, ini benar-benar berita yang merobek hati. Benar-benar tragis. Hal yang tidak dapat dimaafkan. Hewan Saja Tidak Memakan Anaknya Sendiri. Namun karena ALLAH Maha Pengampun, maka tidaklah pantas seorang manusia tidak memaafkan manusia lainnya, selama manusia tersebut mau bertaubat kepada ALLAH dengan Taubat Nasuha.

Jak sikula nyak! wate rayeuk bek di peungeut le gob.
Jak beut nyak! wate rayeuk bek ka peungeut gob.

Pergi sekolah nak! waktu besar kamu tidak dibohongi orang.
Pergi ngaji nak! waktu besar kamu tidak membohongi orang.

Itulah petuah orang-orang tua terdahulu kepada anaknya. Kita dididik, disuruh sekolah, dengan tujuan agar kita ketika besar kelak menjadi seorang anak yang pintar, yang kemudian tidak mampu dipengaruhi oleh orang lain untuk berbuat salah dan keliru. Dan orang tua kita dahulu juga mengingatkan kita untuk pergi mengaji, dengan tujuan ketika kita besar kelak, dengan ilmu agama yang kita miliki, maka kita tidak menjadi orang yang mempengaruhi dan menyesatkan orang lain.

Kisah miris diatas sebagai salah satu bukti bahwasanya sangatlah penting ilmu agama dalam menjalani hidup. Ilmu agama akan menolong kita dari segala mara bahaya dan permasalahan-permasalahan. Baik itu masalah dunia maupun masalah akhirat.

Oleh sebab itu ALLAH Wajibkan kita untuk menuntut Ilmu Agama. Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat. Dengan adanya ilmu, maka kita akan terjaga dari maksiat-maksiat yang ALLAH Murkai.

Jangan jadikan alasan tidak adanya waktu untuk pergi menuntut ilmu. ALLLAH sudah berikan 1 x 24 jam waktu untuk kita sehari semalam. Apakah 1 sd 2 jam saja kita sisihkan untuk menuntut ilmu ALLAH itu sangat berat Kita lakukan?

Jangan jadikan lelah sebagai penyebab kealfaan kita untuk pergi menuju majlis ilmu. Berapa banyak lelah yang kita habiskan untuk pergi menuju tempat kerja kita? Namun tidak pernah kita menjadikannya alasan. Padahal kita tahu yang Memberi Rezeki adalah ALLAH, namun kita sibuk mencari rezeki sampai lupa sama yang Memberi Rezeki.

Kesimpulan

Tuntutlah ilmu ALLAH dari ayunan sampai liang lahat.

Didiklah anakmu dengan ilmu ALLAH, Karena itulah salah satu Sedekah Jariyahmu ketika kamu mati kelak.

Cari Rezeki jangan sampai lupa sama Yang Memberi rezeki.

Baca Juga

Terimakasih telah membaca tulisan saya tentang Benarkah Manusia Lebih Buruk dari BINATANG...???. Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan di postingan selanjutnya.

Vote Witness

@good-karma

Regard,
Eka Dharma Putra Fao
@ekafao

Sort:  

Posting bagus.. telah kami resteem ke 7616 follower yaa.. =] (Secuplik kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)

Terimakasih banyak bang @puncakbukit, semoga menjadi pembelajaran buat kita semua bahwa betapa pentingnya ilmu agama sebagai modal menjalani hidup ini.
Regard,
@ekafao

pada dasaranya sifat manusia adalah hewan, karena diberikan kelebihan berupa akal, itulah yang membuatnya menjadi manusia. pada saat manusia tidak menggunakan akal, maka ia tidka lebih dari seekor binatang. postingan yang sangat bagus bang.

Mari kita berprilaku layaknya seorang manusia, bukan binatang.
Regard,
@ekafao

jeulas bg, semua nya harus didasari dg ilmu agamanya dan harus memperdalam rasa malu dan rasa takut kepada Ilahi. Terimakasih sudah di share

Iya bang, satu lagi yang mulai luntur dikita, Rasa Malu.
Regard,
@ekafao

Itulah manusia tanpa iman

Jika rasa malu telah sirna, itu tanda2 iman telah lekang.
Regard,
@ekafao

Peudeh hate long baca tulisan nyoe, nyan akibat pengaruh menggunakan narkoba, maka jih meunan kelakuan geuh si bapak nyan.

Bang @ihansunrise, nyoe ka keunoeng narkoba Hana ubat le. Makajieh geularang mabok nyangkeuh meunoe.
Regard,
@ekafao

beutoi....malam baroe kamo baro cerita bhaih nyan, tentang sidroe ahli ibadah yang diminta berzina, mabuk, judi, tapi dia pilih mabuk, akhirnya mandum geupeulaku...

Nabiel adalah pintoe tamoeng u maksiet2 Rayeuk.
Regard,
@ekafao