Ini loh ya, salah satu kesayangan dari kebun mini di rumah. Spider plant atau Chlorophytum comosum.
Baru aja disapih dari ibunya yang sudah terlalu gembrot dan sesak untuk berada dalam satu pot bersama anaknya ini. Dan si anak ternyata memang lebih bohai kalau dikasih tempat sendiri begini.
Ini termasuk tanaman hias yang paling jutek selama aku berkecimpung di dunia tanam menanam. Meski kadang berhari-hari lupa (tepatnya malas) disiram, dia tetap tumbuh dan beranak pinak.
Dari yang cuma sebatang bermodal 15 ribu rupiah, kini laba-labaku sudah berkembang biak jadi 3 pot. Tidak termasuk yang kuhadiahkan untuk kawan dan saudara yang juga kepincut dengannya.
Oya, disebut spider plant karena daunnya yang panjang dan kalau dibiarkan lama ia akan mengeluarkan batang yang menjuntai ke bawah seperti kaki dan tangan laba-laba. Lihat saja salah satu koleksiku yang digantung di teras rumah. Seksi banget kan?
And surprisingly tanaman ini punya kemampuan menyerap racun di udara. Hasil penelitian NASA (National Aeronautics and Space Administration) tahun 1989 mengklaim Spider plant mampu menyerap benzena, formaldehida, karbon monoksida, dan xilena. Wuihhh tambah sayang.