Mining Cryptocurrency While Taking Care of the Earth (Bilingual)

in INDONESIA4 years ago

hands4091879_1920.jpg

Phosil-based energy is increasingly unpopular these days, amid efforts to find renewable energy. Apart from being expensive and non-renewable, fossil energy is considered environmentally unfriendly, damaging to nature, causing pollution that makes the Earth even more unclean to be passed on to the next generation.

Well, good news comes from cryptocurrency miners. As we know, mining cryptocurrency requires high energy because these activities are ongoing without stopping to compile block by block. This activity consumes a lot of energy and is therefore considered environmentally unfriendly.

Turns out that was wrong. Based on the 3rd Global Cryptoasset Benchmaking research by the University of Cambridge proves that 76 percent of cryptocurrency miners use electricity from renewable energy sources in their activities.
RenewableEnergySolarPanelsinSuwon03.jpg

The study found that more than 39 percent of the total energy consumed comes from renewable energy sources. This type of renewable energy comes from wind, geothermal, water, ocean waves, solar energy, and many more.

In the future, the newest energy that will never be used up will be the prima donna of energy. This is because it is cheaper and more environmentally friendly.
1628915875.jpg
However, to get there, of course, requires a lot of money for years of research. Many countries are now using it. And we should be proud because cryptocurrency miners also care for the Earth.***

Imgs: 1,2,3

*Indonesia

Menambang Cryptocurrecy Sambil Merawat Bumi

hands4091879_1920.jpg

Energi berbasis fosil semakin tidak populer sekarang ini, di tengah upaya untuk menemukan energi terbarukan. Selain mahal dan tidak dapat diperbaharui, energi fosil dianggap tidak ramah lingkungan, merusak alam, menimbulkan polusi yang membuat Bumi semakin tidak bersih untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.

Nah, berita baik datang dari penambang cryptocurrency. Seperti kita tahu, kegiatan menambang cryptocurrency membutuhkan energi yang tinggi karena kegiatan tersebut berlangsung terus-menerus tanpa henti untuk menyusun blok demi blok. Kegiatan itu menyedot banyak energi sehingga dianggap tidak ramah lingkungan.

Ternyata itu keliru. Berdasarkan penelitian Benchmaking Cryptoasset Global ke-3 oleh Universitas Cambridge membuktikan bahwa 76 persen penambang cryptocurrency menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan dalam kegiatan mereka.

RenewableEnergySolarPanelsinSuwon03.jpg

Penelitian itu menemukan bahwa lebih dari 39 persen dari total energi yang dikonsumsi berasal dari sumber energi terbarukan. Jenis energi terbarukan tersebut bersumber dari angin, panas bumi, air, gelombang laut, energi matahari, dan masih banyak lagi.

Ke depan, energi terbaru yang tidak akan pernah habis digunakan akan menjadi primadona energi. Hal ini disebabkan karena lebih murah dan ramah lingkungan.
1628915875.jpg
Namun untuk sampai di sana tentu membutuhkan banyak biaya untuk riset selama bertahun-tahun. Banyak negara sekarang sudah menggunakannya. Dan kita patut berbangga karena penambang cryptocurrency juga memiliki kepedulian dalam merawat Bumi.***
LOGO IHC0322.png

JOIN us:

INDONESIA HIVE COMMUNITY
Twitter : Official Hive Indonesia
Facebook : Indonesia Hive Community
Discord : Indonesia Hive Community
Instagram : Indonesia Hive Community
Email: officialhiveindonesia@gmail.com