Sebuah puisi galau dari kampung gandas.
Selamat membaca.
Malam terkadang melupakan atas dirinya.
Bertamu sepi, melipat hujan.
Akankah, kail dan topimu masih terdiam.
Semenjak sore itu, mendung tak lagi bertemu.
Tanpa beritamu, kemana malamku.
Penghujung dan tepian tak lagi dirasa.
Terimakasih