Topan terkuat yang pernah saya alami sepanjang hidup saya terjadi di sini di tempat kami di Filipina 16 Desember 2021 yang lalu membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal.
Dan inilah beberapa rumah kami, rumah saya dan rumah keluarga yang mengalami kerusakan akibat angin topan yang bersinyal #4 dan berlangsung hampir 6 jam. Namun, kami tetap bersyukur waktu itu karena hanya angin yang bertiup kencang di rumah kami tanpa membawa hujan karena jika hujan juga, saya yakin tempat itu akan kebanjiran.
Untungnya, saya belum mulai mengajukan beberapa blok di rumah saya sendiri sebelum angin topan melanda tempat kami dan itu masih kerangka total, masih ada fondasi dan balok karena seandainya kami sudah mengajukan beberapa blok, saya yakin itu akan menjadi dipengaruhi juga oleh angin kencang. Dan kita harus memulai dari awal lagi dan itu sudah menjadi beban ganda di pihak kita. Sungguh ini adalah ucapan terima kasih Tuhan.
Sayangnya, rumah mertua tempat istri saya tinggal sejak lahir benar-benar rusak parah. Karena rumah tersebut merupakan bangunan 3 lantai, ketika angin mulai bertiup, semua angin menerpa rumah. Bagian pertama yang hancur adalah atap, awalnya kami belum khawatir karena kami masih bisa mendapatkan atap dan memperbaikinya. Tapi setelah satu jam, tembok itu mulai hancur. Dan saat itulah ayah saya ingin naik ke atas agar dia bisa menyelamatkan rumah, untungnya ibu saya melihat ayah saya dan bisa menahannya sehingga dia tidak bisa naik ke atas karena jika dia bisa pergi ke sana, dia akan dikubur hidup-hidup karena untuk beban berat balok ditambah logam. Jadi, apa yang ayahku lakukan sejak dia tidak bisa naik, dia hanya berlutut dan menangis seperti anak kecil dan memanggil Tuhan. Itu benar-benar drama waktu itu, ya kami sangat bersyukur bahwa kami semua selamat tetapi reaksi ayahku sangat membuatku sedih dan hampir 3 hari setelah topan, dia tidak mau makan, dia tidak mau bicara atau bergerak , dan dia tidak ingin naik ke atas dia hanya ingin menangis dan tidur berharap semua yang terjadi hanyalah mimpi… Dia bereaksi terlalu banyak karena dia mengerahkan begitu banyak upaya hanya untuk membangun rumah kami.
Omong-omong, ayah saya adalah penjual udang dan dia harus bangun pagi-pagi agar bisa membeli udang lebih murah di Carbon Market yang jaraknya 1-2 jam dari rumah kami. Dan dia akan menjualnya di area kecil mereka di Pasar Karbon dan pulang larut malam. Ia terkadang pulang tanpa suara lagi karena ia selalu berteriak dan memukul udangnya dan terkadang ia pulang dengan tangan bengkak akibat duri udang. Itulah alasan mengapa dia sangat terpengaruh ketika rumah kami panas oleh angin topan karena uang yang dia gunakan berasal dari keringatnya sendiri selama hampir satu dekade tetapi dihancurkan dan dihancurkan oleh angin topan hanya dalam waktu satu jam.
Dan sekarang, ayah saya sekarang mulai pulih dalam tragedi traumatis dalam hidup kami dan mulai kembali normal. Nyatanya, dia sekarang terus berjualan udang meski baru sekarang mendapat untung sedikit karena pelanggannya hanya akan membeli satu kilo atau setengah kilo udang karena sampai saat ini kami masih belum memiliki listrik dan lemari es belum digunakan. Dan kami berharap sebelum tahun baru, kami akan memiliki listrik dan lampu sehingga kami dapat melihat dengan jelas dan merayakan tahun baru dengan hati yang bahagia.
Bangunan lain yang terkena dampak topan adalah gereja kami. Atap juga ikut tertiup angin kencang dan dinding beton (sisi depan) juga ikut hancur. Kami semua sedih ketika kami mengunjungi mereka setelah topan karena gereja itu adalah gereja utama kami dan kami mencoba untuk merenovasinya sayangnya itu terkena topan. Namun kami tetap yakin bahwa kami dapat segera membangun kembali gereja ini.
Rumah lain yang akan saya bagikan kepada Anda adalah rumah paman saya. Topan odette tidak meninggalkan atap di rumah mereka menyebabkan barang-barang mereka terutama pakaian mereka basah karena sedikit hujan yang mengguyur selama topan. Beruntung, mereka bisa mengosongkan tempat mereka bersama anak-anaknya di tempat yang lebih aman. Saya sangat sedih oleh paman saya karena dia sudah tua dan tidak memiliki pekerjaan tetapi angin topan masih menghancurkan rumah mereka.
Jika saya masih lajang sekarang, saya yakin saya dapat bertahan hidup dengan mudah tetapi memiliki keluarga dengan anak berusia 3 tahun membuat saya sangat khawatir. Karena pengeluaran kami berlipat ganda dibandingkan yang biasa. Mengapa? Karena angin topan semua produk menjadi tinggi, bahkan botol air 200ml dua kali lipat dan beberapa tiga kali lipat harganya karena air minum di sini sangat terbatas karena sebagian besar stasiun isi ulang terkena dampak topan. Dan jika kita ingin membeli yang lebih murah kita harus mengantri dari subuh hingga petang. Tapi bagi saya itu buang-buang waktu karena saya masih punya banyak hal untuk diprioritaskan. Jadi, kami baru saja membelikan anak kami sebotol air berukuran kecil untuk konsumsi sendiri dan saya dan istri saya hanya minum air dari sumur dalam. Saat ini kami masih berusaha untuk bertahan apalagi usaha kecil es krim kami juga terkena angin topan, tapi saya tahu Tuhan akan membantu kami melawan pertarungan ini. Kita semua berserah kepada-Nya. Dia sendirian.
[//]:# (!pinmapple 37.406233 lat -5.919385 long d3scr)
Congratulations, your post has been added to Pinmapple! 🎉🥳🍍
Did you know you have your own profile map?
And every post has their own map too!
Want to have your post on the map too?