Mengelola Kebosanan Menjadi Produktif Dalam Komunitas

in zzan5 years ago


Sebuah organisasi yang kuat sekali pun, tidak bisa menghindari adanya kebosanan yang muncul dalam periode tertentu. Apalagi dalam situasi seperti ini, wabah corona yang menghantam semua aspek kehidupan, pertumbuhan ekonomi yang lamban, dan sulitnya memperoleh tambahan penghasilan, termasuk di Steemit.

Dalam kondisi seperti ini, seolah tidak ada nilai positif yang membakar semangat komunitas. Semuanya merasa bosan dan kehilangan gairah, seolah tidak ada masa depan yang lebih baik.
Kalau situasi seperti ini terus dibiarkan, maka bisa berdampak buruk bagi masa depan komunitas. Sebagaimana semangat, kebosanan juga bisa menular bagi anggota komunitas lain, terutama yang tidak memiliki idelogi kuat, yang masuk bergabung ke dalam sebuah komunitas karena alasan pragmatis.

Padahal, situasi yang penuh kebosanan ini bisa disulap menjadi produktif dengan mengubah sudut pandang. Kebosanan ini hanya bersifat sementara. Jadi, jangan menganggap sebagai situasi yang akan berlaku permanen. Yakinlah, besok atau lusa rasa bosan akan pergi.

Kenali apakah kebosanan itu sudah menjadi karakter yang sudah sering terjadi. Artinya, bukan pengaruh eksternal seperti yang belakangan ini terjadi. Kalau tidak ada pengaruh eksternal, maka satu-satunya sisi yang harus diperbaiki adalah diri kita sendiri. Kalau kebosanan sudah menjadi bagian dari karakter, maka ia tidak berpengaruh apakah situasi eksternal sedang positif atau negatif. Kebosanan bisa muncul setiap saat, kapan saja di mana saja!

Kejenuhan bisa lahir karena tidak ada variasi dalam mengelola komunitas. Jadi, perlu ada pengembangan dan variasi agar tidak terbentuk pola atau rutinitas yang membosankan.
Bisa juga mengatasinya dengan cara pindah pada posisi rutin atau mengganti fokus. Terlalu lama berada pada titik tertentu bisa menimbulkan kebosanan. Pindah ke posisi lain, meninggalkan sementara semua tugas, atau mengganti metode, bisa memberikan kesegaran baru.

Ada kalanya, kebosanan juga harus dilawan dengan pikiran-pikiran positif. Mulanya memang sulit, tetapi ketika kita sudah fokus dan menikmati, rasa bosan itu akan hilang dengan sendirinya.
Dalam situasi penuh kebosanan, sepertinya menarik juga menerapkan petuah Warrant Buffet dalam bidang investasi. Katanya, ketika orang lain serakah, kita harus menahan diri, tapi ketika orang lain menahan diri, kita harus serakah.
Sekarang orang sedang bosan, maka kita harus rajin biar bisa menikmati panen yang akan tiba pada masanya.***