You are viewing a single comment's thread from:

RE: Harga BBM Tidak Haram Naik

in INDONESIAN HIVE2 years ago

harus kita akui dan sadari kita hanyalah objek dari para politikus tersebut atau entah siapasajalah yang punya power dan aura untuk di denagrkan banyak orang terlebih benar atau salahnya.

tak jelas pula bagaimana sebenarnya perhitungan standar harga untuk BBM tersebut, jika kita ramai-ramai belanja ke SPBU asing, apakah itu bisa dilakukan oleh mereka di pelosok sana? Kemudian jika mau BBM murah, sudahkah kita semua mau mengerti dan menerima perbaikan infrastruktur yang diperlukan, atau nanti akan ada selentingan "kita tidak butuh jembatan"!

Apadaya sepertinya memang negara ini sedikti lebih susah unutk dibenahi, kutukan sumber daya alam itu sepertinya nyata, karena sumber daya manusia kita masih lumayan dibawah, termasuk saya sendiri.

seandainya saja BBM tak lagi disubsidi, apakah itu tidak akan jadi bahan gorengan para politisi bermuka tebal lainnya. ah sudahlah, : )

Sort:  

benar, kita tidak tahu seperti dasar perhitungan harga pokok dan harga jual BBM kita. Lucunya, SPBU asing -- seperti Vivo -- bisa menjual BBM di bawah harga Pertamina. Pastilah Vivo tidak mensubsidi BBM yang mereka jual.

Katakanlah jika mau dinaikin, ya naikin saja untuk kendaran pribadi (plat hitam), sementara plat kuning (angkutan umum dan barang) serta motor tidak perlu naik, agar harga barang dan ongkos angkutan tetap stabil. Sehingga daya beli masyarakat tidak merosot.

Tapi BBM sudah jadi mainan politik sih.

 2 years ago  

jika saya lihat VIVO hanya berada di area jakarta yang proses distribusinya memakan biaya sedikit dengan jalan yang sudah ok pelabuhan sudah dekat.

Pertamina yang perlu menyalurkan SPBU ke seluruh Indonesia Raya tentu biayanya jauh lebih besar, disana mungkin ada perhitungannya. selain itu juag penyaluran ke kantong-kantong cecurut juga mesti dihitung om, hahaha

Kalau saya sih mending sekalin di cabut saja subsidi sekalian tanpa membedakan harga karena celah penyalahgunaannya tetap besar, sayang sekali memang public transport kita masih sangat kurang, bahkan saya yang tinggl di Bali saja hampir tidak ada transportasi umum. jika BBM tanpa subsidi dan transportasi umum diperbaiki maka sepertinya akan jadi lebih baik.,

tapi tentu saja para cecurut itu tidak mau aliran dananya terpotong kan ya?

Kalau saya mending Pertamina gak usah bisnis minyak, tapi fokus pada eksplorasi dan pengolahan. Biar swasta aja yang jualan, termasuk swasta asing, sehingga harga jadi kompetitif. Pemerintah pun tidak perlu lagi mensubsidi, karena sudah dipegang swasta. Masyarakat pun punya banyak pilihan. Sehingga swasta akan memberi service dan harga yang kompetitif.