Seorang wanita paruh baya duduk menyendiri di sebuah cafe. Dia tampak memainkan ponsel bergambar buah Apple keluaran terbaru. Dia sama sekali belum menyentuh juice alpukat yang sudah lebih setengah jam berada di atas mejanya.
Sesekali matanya memandang ke luar cafe, memperhatikan abang tukang parkir yang sibuk menertibkan sepeda motor pengunjung. Ada gurat kegalauan di wajah wanita yang sekilas mirip Sophia Latjuba, itu.
"Dia sudah datang?" dia bertanya kepada seorang pelayan cafe. Pelayan yang masih berusia muda itu menoleh sebentar. "Belum," jawabnya.
Wanita itu menghela nafas panjang. Sejurus kemudian ia kembali tenggelam dalam kesendiriannya: memandang layar ponsel premium miliknya.
Ia sudah lebih dua jam duduk menyendiri di cafe yang sejak dua tahun terakhir rutin dikunjunginya, menunggu seseorang yang tak kunjung datang.
"Dia sudah datang?" wanita itu kembali bertanya, kali ini kepada seorang pelayan wanita. Setidaknya, hari itu, ia sudah mengajukan pertanyaan yang sama kepada empat pelayan yang berbeda.
"Siapa yang ibu tunggu?" tanya pelayan itu.
Wanita paruh baya itu menarik nafas panjang, lalu memandang lekat-lekat ke wajah pelayan wanita, memastikan bahwa yang bertanya itu menantikan jawaban.
"Malaikat maut!" jawabnya.
Tak kira menunggu kekasihnya
Asiiik nih ada cerita fiksimini di hive
ini sengaja bikin ending gitu, biar keren kayak orang-orang