SORE itu, usai donor darah di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, saya beranjak ke TR Coffee untuk menikmati secangkir sanger espreso.
Ngopi sore sebelum pulang ke rumah sudah hampir menjadi rutinitas bagi saya. Di sana ternyata sudah ada salah satu wartawan muda, namanya Saifullah Yusuf. Tapi kami biasanya menyapa dengan panggilan Dek Pon.
Dalam kehidupan masyarakat Aceh, salah hal yang aneh adalah hampir semua orang dipanggil dengan sebutan yang berbeda dari namanya.
Yusuf, misalnya jadi Usop. Ismail jadi Maee. Kalau Saiful jadi Pon atau Saipol.
Dek Pon ini meerupakan anggota AJI dan bekerja di media penyiaran milik negara, RRI. Adakah di antara Anda yang mengenalinya?