You are viewing a single comment's thread from:

RE: Sebuah Pemikiran Mengenai Berkarya di Web3 Platform

in Satujiwalast month

Sama om, saya pun merasakan.
Bagaimana kita berusaha serius menulis, dengan merujuk pada penulis yang dapat vote besar, ternyata meskipun kualitasnya hampir sama, votenya berbeda jauuh. Bahkan tidak jarang penulis dengan konten yang rada ngasal, vote nya selalu besar di setiap vote nya. Mau protes juga ya susah, berlindung dibalik "diskresi kurator". Andaikan vote nya bener2 adil, saya rasa tulisan di hive akan lebih berkualitas..
Akhirnya karena sering kecewa, mulai mencari jalan lain, daripada susah payah ga dapet apa apa...

Sort:  

Betul saya setuju, makanya itu akhirnya user jadi pada bingung. Kita bikin postingan santai kayak di FB, Instagram dan Tik Tok malah dipikir kita tidak serius, dikira spam, tapi kalau kita bikin postingan yang serius dan berbobot malah nggak ada yang vote.... 😄. Jadi akhirnya saya sistem pertemanan, yang terlihat aktif, original biasanya saya vote. Omong-omong saya sudah setting di hive vote untuk follow dan vote akunnya kakak, mumpung ingat soalnya kalau dimanual sering lupa nama akunnya, kadang ingat cuma sering misspell nama akun 😊

itu dia kak, ini yang bikin juga proses rekrutmen di hive agak sulit. Kita mau ajak orang beralih dari twitter dan fb, yang biasanya posting santai, ke hive yang kalau nulis santai dianggap spam, dan harus nulis serius yang butuh banyak effort, utk reward yang kadang juga gak sesuai dibanding penulis lain yang kualitasnya serupa. Ujung ujungnya jadi gitu sistem saling vote temen aja, harus perbesar circle , atau cari jalan lain yg berisiko.

Terima kasih utk follow nya kak, akun kakak juga sudah saya follow melalui akun indonesianhiver ya, yang di dalamnya juga ada saya dan beberapa user lain yang follow 😁

!PIZZA