Unsmilling Cat

in Satujiwa3 days ago (edited)

Hari Sabtu lalu (19/01/2025) saat saya mengunjungi Museum Aceh, saya bertemu dengan beberapa kucing di komplek Museum. Layaknya kucing pada umumnya, kucing-kucing itu saling kejar-mengejar, berebut makanan yang diberikan oleh pengunjung Museum, juga ada yang menyerakkan tong sampah untuk mencari makanan. Standartnya kucing kampung.

Kami--aku dengan pacarku-- sebelum menuju ke Museum Aceh, kami terlebih dahulu ke museum Prof. Ali Hasyimi, mantan Gubernur Aceh tahun 1957-1964. Kami kurang beruntung, museum Prof. Ali Hasyimi tutup. Oleh karena itu, kami banting setir ke Museum Aceh.

Kami tiba di Museum Aceh sekitar jam 11.40 WIB, sedangkan Museum tutup sementara jam 12.00 WIB untuk istirahat, shalat, dan makan. Artinya, kami hanya memiliki waktu 20 menit untuk melihat kembali benda-benda dan cerita di Museum Aceh.

Kami masuk ke gedung pameran tetap yang berisi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, dan beberapa lainnya. 20 menit waktu yang ada, kami habiskan di ruangan ini.

Petugas masuk ke dalam "mohon maaf, bang kak, sudah jam 12.00 WIB, waktunya kami istirahat" ujar petuga itu. Kami langsung bergegas ke luar.

Di sekitar komplek Museum Aceh, ada satu Cafe bernama History Cafe and Resto. Sebelum pulang, kami menghabiskan waktu di Cafe ini untuk ngopi bareng dan membaca buku. Saya pesan americano dan pacar saya pesan kopi susu + kayu manis. Setelah pesan, kami langsung menuju ke tempat duduk.

Saat baru menempelkan pantat ke kursi, seekor kucing datang. Badannya cukup tegap. Ia terus memandang ke arah kami. Tidak ada suara meong meong yang dikeluarkan. Ia hanya menatap saja.

Karena terus menantang, aku mendekati si kucing itu. Ia tak mundur, ekpresi wajahnya tak berubah, tanpa senyum, seperti sedang melihat lawan yang akan dicakarnya. Aku terus mendekat. Kucing itu tetap pada posisinya.

Raut wajahnya menatap tajam tanpa sedikitpun senyum. Melihat itu, saya teringat buku "Benny Moerdani: Yang Belum Terungkap" terbitan KPG dan Tempo Publishing yang baru saja saya dapatkan dari bonus belanja di Tempo Publishing. Buku itu menceritakan tentang sosok Benny Moerdany yang irit senyum atau unsmilling general

Kucing ini juga seperti itu, ia sangat irit senyum, bahkan mungkin lebih irit dari sang jendral. Atau, setidak-tidaknya dengan ekpresi lain, juga tidak ada.

Benar. Kucing ini adalah Unsmilling Cat yang saya rasa sebagai kucing penguasa di museum Aceh dan sekitar. Mungkin juga, baginya, medan tempur adalah masalah eksekusi, sehingga tiap tatapan tajam dan sikap untuk tidak mundur saat ancaman tiba sangat berdasar.

Karena saya tidak ingin menghabiskan waktu dengan Unsmilling Cat ini, saya foto dan kembali ke kursi untuk menghabiskan waktu ngopi bersama dan membaca buku.

Demikian cerita Unsmilling Cat ini.

Sort:  
 2 days ago  

tambahin #neoxian atau #BBH , lebih berarti daripada nge hashtag nama account besar karena itu ga berguna sama sekali

Oke, bang. Kedepan hastag itu bakalan aku gunakan. Terima kasih, bang.

Congratulations @mxulxdxn! You have completed the following achievement on the Hive blockchain And have been rewarded with New badge(s)

You received more than 700 upvotes.
Your next target is to reach 800 upvotes.

You can view your badges on your board and compare yourself to others in the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Ada benarnya daripada ngeladeni kucing nggak ramah... mending balik ngopi saja 🙂