SAYA: Malas Membaca, Susah Menulis

Sebelum semakin jauh saya menulis di komunitas @satujiwa ini, perlu bagi saya untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang siapa saya. Di tulisan ini, saya menjelaskan sedikit tentang diri saya berkaitan dengan membaca dan menulis.

Saya, salah satu dari banyak orang yang tidak percaya diri untuk menulis. Macam-macam alasan: tidak tahu mau mulai menulis dari mana, tidak ada ide untuk menulis, merasa karya tulisnya tidak bagus, dan banyak alasan-alasan lain yang membuat saya takut untuk menulis. Pokoknya tidak percaya diri.
Saya mesti akui, empat tahun terakhir, penulisan saya sangat tidak jelas, cukup susah untuk memahami apa maksud tulisan saya, tanda baca kurang tepat guna. Kadang, Saya harus menjelaskan secara lisan kepada teman, apa maksud dari paragraf yang saya tulis.
Mungkin itu memang risiko yang harus saya terima, karena dari kecil saya malas membaca, apa lagi menulis. Membaca hanya ala kadar di sekolah saja. Itu membuat referensi ide-ide untuk menulis sangat sedikit.
Membaca dan menulis ala kadar di sekolah, membentuk saya se ala kadar juga. Hasil tulisannya kaku semua. Tidak ada ide yang muncul saat menulis. Kata hubung terus-terus ada di setiap kalimat. Membaca dan menulis di masa-masa saya sekolah hanya untuk selesaikan tugas. Malas betul.
Setelah lulus sekolah tahun 2015, saya diterima di Fakultas Hukum Unsyiah (sekarang USK). Tidak banyak perubahan dalam hal membaca dan menulis. Membaca hanya buku-buku kuliah dan menulis hanya untuk membuat tugas.
Untuk buat caption di Facebook atau Instagram saja saya tidak punya ide. Malas membaca, susah menulis.
Tugas akhir saya cukup bagus, tapi masih kaku karena basisnya adalah penelitian. Bacaannya pun buku-buku hukum dan jurnal hukum. Hasilnya juga kurang lebih mengikuti dasar bacaan. Dan, banyak kata-kata penghubung yang tidak tepat guna.
Perjalanan hidup tidak ada yang tau. Asik. Haha
Setelah lulus kuliah, Saya bertemu banyak orang-orang hebat dalam menulis, sudah pasti mereka suka membaca dan banyak pengetahuan. Mereka sering menghina saya karena malas membaca. Berada di lingkaran ini, saya dipaksa untuk banyak membaca, jika tidak, saya pasti tidak nyambung dengan apa yang sedang mereka bicarakan.
Berada di lingkaran itu, banyak hal yang berubah. Saya yang sebelumnya malas membaca, menjadi suka membaca. Dari terpaksa jadi suka. Walaupun tergantung suasana hati, kadang sering tidak membaca juga. Haha
Bacaan saya pun mulai berubah. Sekarang banyak buku-buku fiksi yang saya baca. Tentu buku-buku hukum masih saya baca, undang-undang, opini media, laporan-laporan jurnalis, dan lain-lain.
Progres membaca meningkat, tentu tulisan saya ada perubahan, meningkat sedikit. Belum apa-apa kali. Tapi kalau dibaca sama orang, mudah dimengerti lah. Atau, kalau diperiksa sama kawan-kawan, tidak banyak lagi koreksi. Adalah ponten 70.
Lama-lama saya makin suka menulis. Saya yang dulu malas membaca, apa lagi beli buku. Sekarang saya sudah mau menyisihkan beberapa uang jajan untuk membeli buku. Perubahan yang sangat saya syukuri pasti. Tidak salah pepatah lama, jika ingin wangi maka bertemanlah dengan penjual minyak wangi, setidaknya pasti ada sedikit cipratan minyak wangi. Lebih kurang seperti itu.
Pada platform ini, khususnya pada komunitas @satujiwa, saya ingin menulis bebas. Apa saja yang saya terima dari panca indra. Sebisa mungkin satu hari, satu tulisan, minimal 300 kata. Saya pikir ini adalah cara agar saya bisa menulis dengan enak dibaca.

Saran dan masukan sangat berharga bagi saya.
Salam hangat @mxulxdxn