Jika kamu berolahraga, pernahkah terbesit dalam pikiranmu kemana perginya lemak-lemak yang luntur pasca berolahraga?
Sebagian besar orang berpikir jika lemak-lemak tersebut berubah menjadi otot. Namun faktanya, lemak tidak pernah menjadi otot, begitu pula sebaliknya. Ototmu tidak akan berangsur menjadi lemak hanya karena kamu malas olahraga.
Memang benar jika olahraga dapat membantu pembentukan massa otot, terlebih jika olahraga yang dilakukan adalah bersifat weight training. Akan tetapi hal penting yang perlu diingat adalah olahraga sejatinya membakar lemak, sehingga massa lemak akan turun.
Hal yang penting dalam proses olahraga adalah lemak yang berubah menjadi karbon monoksida (CO2). Karbon monoksida hasil pembakaran ini dikeluarkan lewat pernapasan, air keringat, dan air seni.
Lalu muncul pertanyaan: apakah olahraga benar-benar bisa membakar lemak?
Dilansir dari Detik Health, jawabannya tidaklah sederhana. Sumber energi utama dalam tubuh adalah gula. Pada fase awal, tubuh akan membakar gula atau glikogen saat olahraga. Setelah stok gula kempes, baru kemudian tubuh menargetkan lemak untuk dibakar.
Setelah melakukan erbik selama 30-60 menit, baru kemudian tubuh menjalankan mekanisme pembakaran lemak,” ujar Bartolome Burguera, Ph.D, seperti dikutip dari Calvelandclinic.
Menurut Bartolome, lemak sendiri terbagi ke dalam beberpa jenis . Ada jenis lemak di bawah kulit yang menyebabkan seseorang gemuk, namun ada juga lemak di dalam darah yang sangat berbahaya dan berpotensi untuk memicu penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.