Ekspansi Jepang Terhadap Dunia Sebelum Piala Dunia 2018 Rusia

in #history7 years ago (edited)

Jepang.jpg
sumber

Diantara negara peserta piala dunia 2018 di Russia, Jepang menjadi sorotan media. Pasalnya, ketika Jepang kalah dengan Belgia, mereka meninggalkan ruang ganti dalam keadaan bersih dan sempat berterima kasih melalui secarik kertas yang ditaruh di meja. Terlepas dari kejadian di piala dunia Rusia 2018, Jepang punya sejarah yang panjang dalam kancah dunia. Saya ingin membahasnya sekarang, semoga Steemian tidak mengantuk dalam membacanya.

Dalam politik, Jepang menganggap Russia sebagai ancaman paling serius. Karena hanya negara Russia yang mempunyai akses darat ke wilayah Pasifik. Di sisi lain, Amerika bukanlah ancaman yang serius.Di luar Hawaii, Amerika tidak dirasa bersifat imperialistik. Contohnya yang terjadi di Filipina. Amerika pernah berencana menjadikan Filipina dan Kuba sebagai negara bagian, tetapi dibatalkan karena kedua negara tersebut dominan menganut agama Kristen Katolik. Di Amerika, sentimen anti-Katolik di masa sebelum abad-20 sangat kuat. Warga Amerika sendiri cenderung sentris dalam negeri.

Setelah Jepang berhasil mengalahkan angkatan laut Russia di Selat Tsushima, rasa percaya diri Jepang menjadi lebih kuat. Dan peristiwa di Selat Tsushima tahun 1905 itu merupakan peristiwa penting. Untuk pertama kalinya, Eropa bisa dikalahkan orang Asia di dalam sebuah pertempuran besar. Faktor peristiwa ini pula yang menjadikan banyak orang Asia, termasuk Bung Karno, menjadi lebih percaya diri. Orang Eropa ternyata juga bisa kalah. Jepang sendiri saat itu sedang bergerak menjadi negara industri. Jepang cepat sekali bergerak menuju modernisasi setelah Restorasi Meiji.

jepang1.jpg
sumber

Komodor Perry, orang Amerika yang datang ke Jepang dan memaksa perubahan fundamental di Jepang tanpa niat mendudukinya. Perang Russia dan Jepang pada akhirnya di akhiri dengan perjanjian damai yang disponsori oleh Presiden Roosevelt dari Amerika. Akhirnya, Pulau Shakalin jatuh ke tangan Jepang sebagai ganti rugi. Pulau ini dikuasai Jepang hingga berakhirnya Perang Dunia ke-II, saat Sakhalin direbut Uni Soviet. Melihat betapa jinaknya Amerika, lemahnya Rusia juga tingginya kepercayaan diri Jepang sebagai negara industri, Imperialisme hanya menunggu waktu saja.

Jumlah penduduk Jepang pun meningkat tajam, sementara sumber daya alam relatif terbatas. Oleh karena itu Jepang harus berekspansi ke luar. Dan tentu saja mengalahkan Russia belum tentu bisa menduduki negara-negara di Asia lain yang berada dalam kekuasaan Eropa (Inggris dan Perancis). Maka Korea dan Cina yang relatif lemah saat itu menjadi sasaran pendudukan Jepang. Karena Jepang sudah pernah menang dalam pertempuran melawan China, kira-kira sepuluh tahun sebelum Perang Jepang dan Russia. Cina lemah di bawah kepemimpinan Dinasti Ching.

Dinasti Ching adalah Dinasti yang didirikan oleh orang Manchuria, setelah mereka berhasil menumbangkan Dinasti Ming pada tahun 1600-an. Jadi Dinasti Ching sebenarnya adalah kaum minoritas Manchu (cuma sekitar 5-7% total jumlah penduduk Cina) selebihnya adalah mayoritas orang Han. Kekalahan dalam pertempuran melawan Jepang membuat pergolakan di dalam negeri Cina sehingga muncul gerakan nasionalis dan ditumbangkannya Dinasti Ching.

jepang2.jpg
sumber

Pada posisi yang lain, nasionalisme Cina dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen yang sempat lama belajar di Amerika dan membawa semangat nasionalisme ala Amerika. Landasan Nasionalisme Cina, San Min Chu-i sebenarnya diinspirasikan oleh Prinsip Government, dari, oleh, untuk rakyat yang digagas oleh Abraham Lincoln. Dinasti Ching adalah kaisar yang digambarkan dalam film Last Emperornya Bertolucci.

Di sini kita sudah melihat gabungan modernisasi Jepang, keterbelakangan negera Asia lain, bisa kalahnya orang Eropa dan Amerika yang kurang ambisius. Bangsa Han adalah mayoritas penduduk Cina, tapi memang dari dulu Cina sering sekali dikuasai oleh bangsa asing. Dan kita tahu, saat Perang Dunia I pecah, setelah kekuatan Eropa berseteru, setelah Austro-Hungary pecah pasca pewaris tahtanya dibunuh di Sarajevo.

Sekarang mari kita kembali lagi ke permulaan imperialisme Jepang. Saat Perang Dunia I pecah, Jepang pertama kali berpihak ke sekutu. Tujuan mereka adalah merampas koloni Jerman di Asia. Jerman punya pengaruh di Cina terutama setelah Dinasti Ching terguling dan Cina dalam proses membentuk diri jadi negara. Jepang menduduki Tsingtao di Cina yang sebelumnya merupakan pendudukan Jerman atas Asia. Juga beberapa pulau kecil Pasifik. Tetapi, Tsingtao ini yg penting. Ini menjadi penting karena setelah Restorasi Meiji, Jepang mulai belajar militer pada orang Prussia.

jepang3.jpg
sumber

Ini berarti Jepang tidak hanya bisa mengalahkan orang Russia, tetapi juga Jerman yang merupakan bekas guru militer mereka. Pendudukan Tsingtao oleh Jepang ini, yang kemudian diikuti oleh pendudukan Jepang atas semenanjung Korea dan Manchuria. Perang Dunia I memang berakhir dengang kekalahan Jerman dan Axis. Tetapi Eropa Barat pun mengalami pukulan secara ekonomi yang amat serius. Trench Warfare yg terjadi antara Perancis dan Jerman memakan korban yang sangat besar. Pihak sekutu mengalami korban jiwa 39 juta orang sedangkan Axis, 24 Juta.

Perang Dunia I lalu ditutup dengan Perjanjian Versailles tahun 1919. Perjanjian ini digagas oleh presiden Amerika, Woodrow Wilson. Wilson menyatakan bahwa Eropa sudah waktunya berhenti bercita-cita membangun imperialisme, karena mereka sejatinya sudah lemah. Dan biarkan Asia bebas. Pernyataan Woodrow Wilson itu dianggap angin lalu oleh kekuatan-kekuatan Eropa, padahal yang disampaikan Wilson itu nyata, Eropa sudah lemah.

Perjanjian Versailles tahun 1919 itu memang kental sekali dengan nuansa balas dendam, terutama Perancis yang ingin membangkrutkan Jerman. Dan benar, Perancis menjadi negara imperialis terbesar Eropa yang masih bersikeras untuk mempertahankan jajahan mereka, yaitu Vietnam dan Aljazair hingga 1960-an. Salah satu pengaruh dari perjanjian Versailles adalah didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) untuk mencegah berulangnya Perang Dunia.

jepang4.jpg
sumber

Secara prinsip, Liga Bangsa-Bangsa berhasil membangun pondasi berdirinya lembaga-lembaga internasional dalam mengatasi masalah sosial antar negara sepeti perbudakan dan pengungsi. Tetapi, dalam masalah politik ternyata LBB tidak bisa berbuat apa-apa, setelah muncul insiden Mukden di Manchuria. Saat itu Jepang menginvasi Manchuria. Jepang menempatkan tentara di Manchuria Selatan, tetapi kemudian mereka mengklaim bahwa diserang tentara oleh Cina.

Dengan alasan mengamankan posisi dari sabotase Cina, maka Jepang memperluas posisinya di Manchuria. Dinamakan Manchu Kuo. Lebih dari itu, pada tahun 1932, Jepang menempatkan kembali Kaisar Ching - Pu Yi sebagai kaisar boneka. Biarpun Manchu Kuo tidak diakui umum. Padahal Pu Yi dan Dinasti Ching dinyatakan sudah runtuh sejak China mendeklarasikan nasionalismenya di bawah Sun Yat Sen tahun 1910.

Jepang adalah salah satu bangsa Asia yang sangat berambisi. Itu yang menyebabkan mereka lebih maju dari negara-negara lain di Asia. Tapi semua itu juga dibayar dengan sangat mahal. Dua bom atom di dua kota besar di Jepang harus diterima Jepang sebagai balasan atas penyerangan Pearl Harbour di Amerika. Sekarang, Jepang lebih ramah. Mereka sudah bisa berterima kasih kepada Rusia melalui secarik kertas yang diletakkan pada meja di kamar ganti stadion. Masa lalu adalah kenangan yang menjadi pelajaran bagi kita semua.

pembatas postingan.png

story.jpg

Sort:  

memang jepang terkenal bg.. bahahahaaa

Taqdir penggemar berat film Jepang ya? hihi

aku pikir ada hubungannya juga dengan kenyataan bahwa mereka kalah perang dan terus berusaha move on supaya dimaafkan atas masa lalunya yang kelam saat menjadi penjajah di berbagai negara seperti korea, china dan asia tenggara terutama Indonesia.
tapi terlepas dari persoalan masa lalunya itu, ada yang menarik dari jepang yaitu mereka punya budaya yang kuat dalam soal sopan santun. bisa jadi karena mereka semua berdarah samurai. beda sikit dengan bangsa kita kan? walaupun bangsa teuleubeh ateuh rhueng donya, nyampah seluas dunia terus nyalahin presiden... hahahaha, becanda euy!

Kalau berbicara bangsa kita, pasti ada letak kesalahan yang belum kita temukan kenapa. Budaya sopan santun saya rasa bangsa kita dulunya juga punya sopan santun yang besar. Tapi setelah beberapa peristiwa besar yang melanda, semuanya berubah, kemudian pengalaman-pengalaman praktis yang dialami masyarakat terutama di Aceh juga Indonesia mengakar menjadi sesuatu yang baru dan merusak tatanan.

betul sekali, bangsa kita sangat dikenal dengan keramah-tamahan dan sopan santunnya, masalah terbesar kemudian adalah kita tetap bisa bersopan santun pada orang asing tetapi malah kurang ajar pada bangsa sendiri. aku juga bingung dari mana ini semua berasal, terlalu banyak peristiwa, tapi selalu saja mengulang kesalahan yang sama saat memilih pemimpin.

Apakah sentralisasi dan ketidakadilan terhadap daerah yang menjadi kehilangan kepercayaan?

Salah satunya.. tapi bisa jadi seiring hilangnya akar komunal yg paling utama yaitu toleransi dan duek pakat yg kian dipengaruhi oleh perbedaan mazhab dan pengaruh sosial/kekuasaan.