Banyak makan membawaki kebodohan

Aktifitas sehari-hari sangat bergantung kepada asupan makanan, pentingnya makan karena untuk kesehatan tubuh , tapi banyak makan pun tidak baik bagi kesehatan, apapun itu, baik makanan sehat atau bukan, lebih-lebih lagi makanan yang tidak sehat.

Konsentrasi dan kepintaran juga sangat di pengaruhi oleh makanan, sehingga orang yang sedikit makan tapi pola makannya benar sesuai anjuran pakar kesehatan, maka hasil pola pikir nya pun sehat dan pintar, banyak makan (makan berlebihan) dan minum pun dapat mengakibatkan kebodohan. Secara hakikat kehidupan dunia, benar begitu adanya.

Kemudian, penyebab lainnya kebodohan adalah "malas" , salah satu sebab malas adalah "berdahak" dan "berkeringat" , solusi untuk mengurangi dahak dan keringat adalah dengan cara sedikit makan. "Banyak Dahak" juga dapat mengakibatkan "banyak lupa" , kemudian kebanyakan "dahak" juga di sebabkan oleh banyak minum, kebanyakan minum disebabkan oleh banyaknya makan.

Maka, untuk mengurangi dahak , salah satunya adalah makan roti yang kering dan juga makan anggur,karena banyak memakan anggur menghasilkan air liur yang dapat mengurangi dahak , anggur juga membuat seseorang tidak banyak berhajat kepada banyak minum air sehingga banyak minum air itu menyebabkan banyak dahak. Kemudian sikat gigi juga bisa untuk mengurangi dahak, karena dengan banyak sikat gigi maka dapat mengurangi dahak serta dapat membuat seseorang menjadi penghafal yang kuat, seperti kita ketahui juga bahwa sikat gigi adalah merupakan anjuran (sunnah) nabi kita , nabi muhammad SAW.

---

Dan untuk kita termotivasi agar tidak banyak makan adalah memikirkan hal-hal yang dapat membuat kita untuk sedikit makan, tanamkan dalam fikiran kita untuk selalu makan yang sedikit saja, dan banyak-banyak membaca manfaat sedikit makan, sehingga kita juga bisa melihat, orang yang sedikit makan, adalah orang-orang yang sehat dan bisa memelihara diri dari perbuatan keji. Coba anda lihat orang-orang yang rajin berpuasa, dan orang-orang yang pintar serta jenius serta berpendidikan tinggi, pasti mereka banyak puasa atau sedikit makan.

Sekian dari saya , terimakasih

@rizaldamti