Assalaamu’alaikum.......
Rantau merupakan daerah yang berada di luar kampung halaman kita. Seseorang yang merantau disebut perantau. Banyak orang merantau ke berbagai daerah guna kepentingan yang akan di tuju serta target yang akan di capai. Tapi satu hal perlu di ketahui bahwa seberapapun lamanya seseorang Perantau di negri orang pasti ia akan kembali. Dalam kembalinya itu ke kampung halamannya pasti malu rasanya apabila perantau tidak membawa bekal pulang. Tak ubahnya manusia yang dianggap hanya sebagai perantau ke muka bumi ini dan berharap dapat membawa bekal pulang menuju (akhirat) berupa amal.
Kali ini penulis akan bercerita sedikit mengenai perantau yang menimba ilmu di sebuah perguruan tinggi. Terhubung penulis merupakan seorang perempuan maka akan menyinggung bagaimana proses gaya hidup perempuan di rantau dalam menjalani kehidupannya sehari-hari yang berstatus mahasiswi
Awalnya ketika memutuskan untuk memilih dan kemudian terpilih untuk menanggung beban sebagai mahasiswi di sebuah perguruan tinggi merupakan hal yang harus di pertanggung jawabkan. Sebagai perempuan hal yang pertama kali agak sulit di ubah adalah kebiasaan buruk yang ketika tinggal bersama orang tua dapat di ditutupi dengan kehangatan sebuah keluarga.
Mulai dari bangun tidur pagi biasanya sudah ada yang memasak, tidak memikirkan apa yang perlu dimasak, tidak memikirkan proses manajemen uang, sikap buruk yang mudah ditoleransi oleh keluarga dan sebagainya.
Ternyata pola ini harus di ubah seorang perempuan yang memutuskan untuk merantau. diawali dengan pemilihan kos yang sesuai kebutuhan. dalam pemilihan ini pun perempuan acapkali memilih sesuai kebutuhan sekunder semata dan bukan primer, hal ini ternyata dapat mempengaruhi nilai akademis di kampus.
Dimulai dari bangun tidur pagi yang terkadang tak semua perempuan bangun pada tepat waktu karena penyakit malasnya. Padahal waktu di pagi hari itu merupakan waktu emas. itu lah mengapa ibu-ibu rumah tangga cepat bangun pagi karena sibuk akan mengurus anak yang hendak sekolah dan suami yang akan mencari nafkah.
Mengenai makanan itu tergantung kesesuaian selera, biasanya hal ini juga terkait mengenai manajemen uang. Seorang perempuan terkadang lebih memilih rantangan, hal ini dapat kita amati karena faktor tidak pandai memasak, kesibukan di kampus, dan yang paling parah adalah penyakit malas.
Padahal sebenarnya ini merupakan kesempatan emas perempuan untuk yang tidak pandai masak guna belajar masak sendiri sehingga keuangan bisa menghemat dan makan sesuai selera dan memasak makanan yang sehat. Hal ini juga berguna kelak jika sudah berumah tangga. Hitung-Hitung training pra-nikah.
Ada juga tipe yang makan terbang dimana suka dan sesuai selera yang bisa mengeluarkan kocek yang fantastis, padahal mengingat perannya di perantauan hal ini tak seharusnya di lakukan karena ini sikap pemborosan.
Memakan makanan yang lagi trend dan makanan yang tidak ada tersedia di kampung asalnya. Selalu ingin mencoba sesuatu yang baru yang menuruti hawa nafsunya. Padahal yang di ajarkan ketika kita merantau itu adalah sikap sederhana. Akan tetapi tipe ini acapkali makan ketika lapar saja dan bukan menurut aturan kesehatan 3 kali sehari. Sehingga timbulah gangguan pada pencernaan karena ketidak teraturan makan.
Mengenai gaya hidup yang berkaitan dengan mode pakaian hal ini juga perlu di perhatikan, sebab sebagian perempuan mode pakaian guna untuk menaikan kepercayaan dirinya sehingga mempengaruhi mood, semakain baik mood nya maka segala sesuatu yang ia kerjakan akan di bawa rileks.
Akan tetapi mode pakaian menjadi bomerang bagi perempuan yang selalu mengikuti mode tetapi tak sesuai dengan sataus ia sebagai mahasiswi, jika hal ini tidak membebani keuangan sah-sah saja. Namun acapkali seorang perantau perempuan yang baru mendapat kiriman langsung melirik mode pakaian terbaru dan saat ini mudah di lihat di olshop melalui Fb,Instagram, WA,BBM.
Namun ada juga tipe perempuan yang haya memprioritaskan akademis saja, ia cenderung kurang terbuka terhadap lingkungan sekitar dan lebih memilih di kos belajar dan terus belajar untuk menyelesaikan sarjananya dan memiliki target tamat kuliah.
Tipe yang terakhir yaitu tipe yang doyan berorganisasi. ini bisa dianggap lebih memprioritaskan organisasi dan biasanya ia cenderung tamat kuliahnya di tunda, karena kesibukan dalam berorganisasi. ia lebih aktip dan biasanya memiliki wawasan yang luas karena suka membaca keadaaan.
Penjelasan diatas merupakan sedikit mengenai tentang kata pilihan. pilihlah menurut batas kenyamanan anda.
Upvoted ☝ Have a great day!
Perantau biasanya hasilkan dua hal, menerima inovasi dan perubahan pola fikir
It's a lovely post. Jadi perempuan juga harus punya tujuan jelas untuk merantau. Good share sist.
hahaha oya ke turah gere ke bg......rugi ke gere ara mah ulak, beta kedah
Mantap, Takengen butuh dele jema si lagu kam dek.
Good reading. Terus menulis Zuriana....
insyaalllahpak, semoga istiqomah ya pak.....hehe
Kami upvote ya..
thank you