[ENG]
Of the many series of video games, there may be only a small portion that is remembered as the best work of his time. Whether it's classic or modern games, as long as the content it offers is unique and phenomenal, its existence will also always be remembered by gamers. So what if there is a classic game that re-rise in a more perfect format? Surely there will be a lot of fans who are very enthusiastic and also worried at the same time.
This is what happens with the Shadow of the Colossus Remake, because in addition to the many fans who are antusis, not a few of them are still worried if the quality is no longer felt original. The game by Fumito Ueda is remembered as one of the best games of all time, so the concerns of the fans at least can be understood.
Now after some media including me Hehehehe, has gained access to play this game first, this time I will review the content more deeply. Instead of curious, let's see the full review together.
"Stay original, but much more perfect."
Fumito Ueda presented all his games with a quiet but meaningful storyline, and for that Shadow of the Colossus is also not much different. This game tells the journey of a young knight named Wander, who goes to a place called Shrine of Worship in an attempt to revive a young girl named Mono. Hearing a call from a spirit called Dormin, Wander was asked to kill a giant creature called Colossi scattered throughout the region.!
Since there was no other way to turn Mono on, Wander finally accepted this tough task. After defeating each Colossi, Wander will be stabbed by a black spirit that is nothing but the shadow of the kings of the past. The storyline is very linear, and you just have to beat the Colossi until the end of the game. This game does have an open world map that is wide enough to be explored, but the world itself feels empty and there are not even many signs of life other than lizards that you can kill to increase the capacity of stamina.
His world is empty, but the atmosphere is really very strong. Especially with the improvement of graphics quality, you will probably get a more memorable playing experience. When exploring, you are certainly not difficult to meet a small Shrine scattered in various places. In the original version on the PlayStation 2 first, this shrine serves as a place to save progress. But since the Remake version comes with auto-save feature, you only need to use shrine to fill HP, hunt white tailed lizard for stamina boost, and get a wider world viewing angle by climbing the top.
so many reviews that I can explain and thank you also have come to this platform, hopefully the above reviews can be useful for readers and game lovers, see you in the next day, bye bye ... :)
[IND]
Dari sekian banyak seri video game, mungkin hanya ada sebagian kecil saja yang dikenang sebagai karya terbaik di masanya. Entah itu game klasik maupun modern, selama konten yang ditawarkannya unik dan fenomenal, maka eksistensinya juga akan selalu dikenang oleh gamer. Lalu bagaimana jika ada sebuah game klasik yang kembali bangkit dalam format lebih sempurna? Pastinya akan banyak fans yang sangat antusias dan juga khawatir disaat bersamaan.
Hal inilah yang terjadi dengan Shadow of the Colossus Remake, karena selain banyaknya fans yang antusis, tidak sedikit juga dari mereka yang masih khawatir kalau kualitasnya tidak lagi terasa original. Game karya Fumito Ueda ini memang dikenang sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa, jadi kekhawatiran dari para fans setidaknya bisa dimaklumi.
Sekarang setelah beberapa media termasuk saya Hehehe sudah mendapatkan akses untuk memainkan game ini terlebih dahulu, kali ini saya akan mengulas kontennya lebih dalam. Daripada penasaran, yuk simak review lengkapnya sama-sama.
"Tetap original, namun jauh lebih sempurna."
Fumito Ueda mempresentasikan semua gamenya dengan alur cerita yang tenang namun memiliki arti dalam, dan untuk itu Shadow of the Colossus juga tidak jauh berbeda. Game ini menceritakan perjalanan dari ksatria muda bernama Wander, yang pergi ke sebuah tempat bernama Shrine of Worship dalam usaha untuk menghidupkan gadis muda bernama Mono. Mendengar sebuah panggilan dari spirit bernama Dormin, Wander diminta untuk membunuh makhluk raksasa bernama Colossi yang tersebar di seluruh wilayah.
Karena tidak ada jalan lain untuk menghidupkan Mono, akhirnya Wander menerima tugas berat ini. Setelah mengalahkan setiap Colossi, Wander akan ditusuk oleh spirit hitam yang tidak lain adalah bayangan para raja dari masa lampau. Alur ceritanya memang sangat linear, dan kamu hanya perlu mengalahkan Colossi hingga akhir permainan. Game ini memang memiliki peta open world yang cukup luas untuk dieksplorasi, tapi dunianya sendiri terasa kosong dan bahkan tidak ada banyak tanda-tanda kehidupan selain kadal yang bisa kamu bunuh untuk menambah kapasitas stamina.
Dunianya memang kosong, tapi atmosfernya benar-benar sangat kuat. Apalagi dengan peningkatan kualitas grafis, kamu mungkin akan mendapatkan pengalaman bermain yang lebih berkesan. Saat melakukan eksplorasi, kamu pastinya tidak sulit untuk menemui sebuah Shrine kecil yang tersebar di berbagai tempat. Dalam versi originalnya di PlayStation 2 dulu, shrine ini berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan progress. Tapi karena versi Remake sudah hadir dengan fitur auto-save, kamu hanya perlu menggunakan shrine untuk mengisi HP, memburu white tailed lizard untuk stamina boost, dan mendapatkan sudut pandang dunia yang lebih luas dengan memanjat puncaknya.
sekian ulasan yang dapat saya jelaskan dan terima kasih juga sudah mampir ke platform ini, semoga ulasan diatas dapat bermanfaat bagi pembaca dan pecinta game, sampai jumpa di hari selanjutnyaaaa, bye bye... :)