Bisa dibilang dua pekan ini merupakan pekan terberat bagi Manchester City, setelah kalah 0-3 di kandang liverpool pekan lalu dalam ajang perempat final liga champion 2017/2018, Mancity juga harus Kembali menelan kekalahan 2-3 dikandang atas Manchester United.
Seharusnya, jika Manchester city menang lawan MU, maka gelar juara sudah dipastikan dalam genggaman tidak perlu menunggu pekan selanjutnya. Sehingga bisa berfokus pada liga champion. Ternyata perjuangan city musim ini tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Walaupun diawal perjalanan begitu mulus perjalanan city, baik di EPL maupun UCL, tapi makin kedepan semakin berat sepertinya. Untuk EPL, walaupun tak bisa dianggap remeh, namun satu lagi kemenangan maka sudah juara, yang berat adalah dalam meraih gelar champion. Apalagi dengan modal minus 3 gol, akan sulit membalikkan keadaan terlebih liverpool memliki banyak pengalaman dalam ajang Europa champion league.
Dalam sepanjang sejarah memang City belum pernah Juara, bahkan masuk keperempat final saja sudah prestasi yang luar biasa, ini merupakan kali kedua city tembus perempat final. Setelah perempat final sebelumnya di hajar sama Real Madrid.
Mungkin secara tim, City kalah mental dari liverpool. Tapi secara pelatih, Pep Guardiola tentu bukan sembarang pelatih,
terbukti, musim kedua di City, city begitu menakutkan bagi tim-tim besar eropa. Walaupun minus 3 gol atas liverpool, tidak mustahil faktor Pep Guardiola akan menjadi pembeda.
Salah satu penyebab 2 kekalahan beruntun Manchester city sebelumnya adalah faktor absennya Sergio Aguero.
dengan kembalinya Aguero ke skuad inti yang baru pulih cedera, tentu akan membuat seranngan city lebih hidup.
Ditambah kemeangan 5-0 pada pertemuan pertama EPL tanggal 9 september 2017 di ETIHAD akan menjadi motivasi tersendiri bagi City untuk membalas kekalahan 3-0 dikandang liverpool.
Bagi Guardiola, ini akan menjadikan dirinya sebagai arsitektur handal bukan hanya di EPL tapi juga di ajang champion eropa. Secara tekanan dari manajemen city, mungkin tidak begitu besar lagi bagi Pep karena prestasinya di EPL begitu mentereng. Namun, jika Pep berhasil membawa city juara champion, tentu ini sejarah besar klub, rekor dan tentu saja akan mendapat banyak penghargaan dari pemilik klub, Syech Mansour.
Bagaimana dengan Liverpool?
Liverpool saat ini juga begitu luar biasa, Mohammad salah sepertinya tak tau caranya bagaimana cara untuk tidak mencetak gol. Sepanjang musim ini, Salah telah mencatat gol hampir setiap permainan, kalaupun tdk mencetak gol pasti ada efek salah dalam proses terjadinya gol. Hanya saat kalah lawan Mancity 0-5 saja, salah bagai tak berkutik.
Nah, akankah Kali ini Salah kembali tak berkutik di ETIHAD Stadium?
Sebenarnya, saya pribadi mengagumi sosok Salah, baik dari segi permainannya maupun dari kehidupan pribadinya yang regilius , sederhana dan peduli rakyat banyak. Namun, secara tim, tentu saja saya fansnya City.
Andai Salah bermain untuk manchester city, tentu saja sudah klop. Walaupun si klop tetap melatih liverpool. hehee.
Jadi bagaimana menurut pembaca semua, akankah Manchester city akan come back?
Berikut skuad Mancity vs Liverpool yang dirilis pada Livescore.com