Baru-baru ini, Bupati Bireuen membuat heboh jagad perkulineran di Bireuen, dengan menerbitkan edaran untuk mengatur operasional cafe dan restoran, yang terdiri dari beberapa butir. Salah satu di antaranya, dianggap kontroversial, yaitu melarang duduk ngopi semeja dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Tak pelak, ederan ini mengandung pro kontra yang tajam, yang dapat kita simak di media sosial dan berita-berita di media online.
Saya tidak berada pada posisi menentang atau mendukungnya, karena ederan ini, menurut saya, ada baiknya, ada juga ruginya. Adapun hal baiknya adalah bisa mencegah secara dini resiko-resiko terjadinya perilaku maksiat. Sedangkan buruknya, mempengaruhi sisi ekonomi dan semaraknya sebuah kota, juga membuat pengunjung sebuah cafe atau restoran tidak nyaman.
Apalagi, bila ada pihak-pihak yang menjustifikasi edaran tersebut, lalu melakukan persekusi kepada pengunjung sebuah cafe. Sebab, dalam edaran tersebut tidak dicantumkan sanksi bagi pelanggarnya.
Baiklah, mari kita beralih sejenak dari kontroversi edaran tersebut. Pada postingan ini, saya ingin memperlihatkan nyamannya menikmati aneka kuliner di negeri orang, tentu saja dengan tetap menjaga norma-norma kepantasan yang berlaku setempat.
Foto diatas memperlihatkan, saya dan teman saya dr. Ina Nusrina, sedang menikmati makan malam di sebuah restoran Turki pada sebuah mall di kawasan Darling Harbour, Sydney. Dr. Ina, sahabat saya saat menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Unsyiah, saat ini ia sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Sydney.
Nah, ngopi di Paris sangat asyik. Ciri khas kedai kopi di Paris, adalah posisi duduk menghadap ke jalan. Orang Paris suka menikmati kopi sambil menghadap ke arah jalan, yang ingin memberi kesan bahwa mereka sangat bangga dengan racikan kopi mereka. Kala itu, saya ngopi di Corner Haussmann.
Pada restoran di tepian Danau Titisee, Jerman, saya menikmati lezatnya masakan ikan throut.
Saat berkunjung ke Sydney Fish Market, sejumlah seafood saya nikmati di tepian dermaga.
Lain lagi di Milan, saya menyicipi sphagetti di sebuah retoran bernama Gotto Rosso, yang berada dalam gedung mall pertama di dunia, Vittorio Emmanuelle.
Cendol durian di Malaka, sangat sedap dinikmati di pinggir sungai yang membelah kota bersejarah ini.
Demikian sahabat steemian, wisata kuliner di sejumlah negara. Sebab kuliner dan travel ibarat dua sisi mata uang. Semoga surat edaran Bupati Bireuen, tidak mempengaruhi geliat parawisata di kota juang. Walaupun, cukup menyakitkan apabila edaran tersebut dianggap hanya angin lalu oleh masyarakat.
Salam hangat,
@razack-pulo
itu semua menurut kita lihat dari beberapa surat yang di tentutukan dan di buat oleh bupati. ada sisi positif serta ada posisi negatif. semoga kegiatan ini tidak menjadi dampak buru bagi warga bireuen @razack-pulo
I always think your posts are beautiful Each of your posts is very beautiful. Thank you
sajian kuliner yang sungguh sangat memikat rasa,terimakasih
pasti menggugah selera para pembaca semuanya
Kelihatannya sangat enak dan menyenangkan, bahagia selalu adun 😊
Wow! Keren dan mantap kuliner nya, Bang.
Enjoy and have fun always, Boss. :))
sepertinya ini sangat menyenangkan,kalau bisa saja bersama jeluarga tercinta sungguh lebih sempurna kulinernya
Selamat malam bg @razack-pulo. Kelihatan nya santapan yang sangat lezat, kasih aku dikit dong. Heheeee
Seep leumak makanan...
Salam sejahtera buat razak- pulopostingan yang sangat bagus semoga sukses selalu @razak-pulo
Mission accomplished. It's graceful mate