Sore ini kusempatkan diri duduk di sebuah warung kaki lima yang letaknya bersebelahan dengan jalan nasional Medan-Banda Aceh tepatnya di sudut pagar Mesjid Besar Peusangan. Warung yang di nahkodai oleh seorang lelaki paruh baya ini mempunyai menu spesial yang dapat mengganjal perut saat sore hari.
Bubur ketan merah, sebuah menu pilihan saya setelah aktifitas sore minggu usai. Bubur yang disajikan dengan campuran santan itu sangat nikmat. Sesaat sedang menikmati bubur tersebut, seorang teman menanyakan posisi saya. Kemudian dia datang ke lokasi saya dan memesan bubur seperti yang sedang saya santap.
Saat hidangan datang, sang teman terlihat bingung. Dia menanyakan, "bagaimana cara menyantap bubur ini?" Saya tercengang sejenak. Ternyata teman saya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan santan yang berada diatas bubur itu. Dengan santai saya menjawab, "aduk dahulu santannya supaya menyatu dengan bubur, agar rasa manis pada santan menambah nikmat bubur saat kita makan."
Kemudian teman saya menyantap bubur dengan lahap.
Setelah dia menyelesaikan makannya, kami beranjak pulang. Hari yang semakin sore menjadikan warung semakin tampak remang-remang. Karena sang pemilik warung tidak berjualan pada malam hari, sehingga pemilik tidak menyediakan pencahayaan yang cukup untuk dapat melihat saat malam tiba.
Congratulations @peukasa! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @peukasa! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!