Risman dan Menjadi Setenang Danau di Hutan

in #figure7 years ago

Saya sudah mendengar nama @rismanrachman, sudah membaca tulisannya jauh sebelum bersiteguh dalam dunia menulis. Jauh sebelum mendengar beliau memberikan pandangan positif tentang Steemit. Tahun-tahun serta berbagai riuh kemudian menutup nama itu. Namun waktu benar-benar perkasa. Suatu pagi, bertahun setelah kubaca dan lupa namanya, kami berjumpa. Di meja kopi Romen.
received_985826701581498-01.jpeg

Selalu menyenangkan berjumpa penulis dan berdiskusi tentang karya. Hampar pengalaman, gelar kisah juang, cara belajar, selalu bisa memunculkan ilmu-ilmu baru. Dan juga sebagai cermin: kau kadang merasa perangmu paling kobar, ternyata ada yang lebih gelora dan kau harus mencuri ilmu bertahan dari pengalaman panjangnya.

"Aku ini bagaikan kapas yang mengikuti kehendak angin," katanya dalam jumpa itu. Ikut bukan tunduk, melawan dengan tenang tanpa harus tersuruk-suruk. Saya merasa telah mendapat ilmu penunduk lawan tanpa banyak peluh terbuang. Dia lupa jumlah karya, barangkali itu wujud tidak ingin jumawa. Sebab ada banyak orang yang mengabdi pada karya, masing-masing punya cerita. Mengabarkan pada yang lebih muda sebatas sebagai pemantik saja. Bukan untuk pengejawantahan diri sebagai raja diraja.
FB_IMG_1517035476799.jpg

Di salah satu pekerjaan kreatif, dengannya saya bergabung. Sama meloncat ke amuk api yang memungkinkan merenggut nyawa. Dihantam banyak caci, sepanjang hari, dari segala sisi. Diserang tanpa ampun tanpa selang jam. Sebagai muda berdarah didih, saya menunggu untuk membalas perlakuan. Tapi melihat bagaimana abangku itu berdiri tenang di depan pora api membakar tanpa air dan upaya-upaya pemadaman, telah cukup menyampaikan pada saya, "dalam kobar api yang kadung besar kau hanya perlu menunggu, setelah tandas kayu dengan sendiri ia akan padam meski tidak pernah disiram".

Malam kemarin di sela istirahat dari riuh panggung, saya bertemu @levycore dan @abduhawab di Dr Kupi Lhokseumawe. Sempat menyentil bang @rismanrachman sedikit dalam percakapan. Mereka sepakat tentang bijaknya beliau menerima para muda sebagai teman. Untukku ia sebagai abang. Di meja diskusi, beliau tak merasa diri lebih tua, tak merasa diri sudah perkasa. Semua sama.
IMG-20180127-WA0003-02.jpeg
Foto: @rastaufik10

Di sepanjang mengenal dekat bang @rismanrachman saya punya beberapa bijak belajar: dia telah menemukan makna tenang danau di tengah rimba yang menyimpan sampah daun namun tetap teduh dan tak riuh, dia penulis yang sangat cepat menyelesaikan karya yang disukainya, teman semua usia, cerita tawa, pesaing serius untuk mendapatkan hati Fatin Hamama. Tapi Fatin bukan satu-satunya yang manis. Kita tahu, dunia juga menyimpan @mariska.lubis. Eaaaaaakk
FB_IMG_1517035206982.jpg

Sort:  

Hahaha ini tulisan yang kalau makan baru mau nelan makanannya sudah hilang hahaha...

Buat mbak @mariska.lubis, suatu waktu akan ada cerita manis. Ini mah cerita asam. 😂😂

Bang @rismanrachman tetap jadi pria idaman intan payong hahaha

Intan payong sedingin es

Giliran @mariska.lubis, tidak dideskripsikan lagi . Gak iya nih bg @gulistan 😂

Ahahahaha. @akbarrafs tanpa deskripsi panjang lebar pun sudah terjawab.

Karena kena kecupan hangat hari meet up waktu itu dari mariska hehe

Sssttttt! Kagura. Abeh tanyo.

Uraian kata-kata yang bagus bang saya tunggu tulisan selanjutnya..

Oke, Fakri. Selamat menunggu. Ehehe

Omak masih bisa nulis begini ya, kupike sudah off 😂😂👏🏼-| tabek paduka 😂😆

Sebab bak radio ino iputa lagu dangdut sabe, paduka. Maka encer bacut. 😂😂

Palis, padahal yang buat saya berdebar uraian ini:

Tapi Fatin bukan satu-satunya yang manis. Kita tahu, dunia juga menyimpan @mariska.lubis. Eaaaaaakk

Tapi dirimu menerapkan jurus seudati, berhenti di puncak tarian. Maka liarlah pengembaraan. Halahhhhhh

Konon kata orang, jangan sampaikan semua. Bagian-bagian sensitif biar dinikmati sendiri saja. 😂😂😂

Mantap! Follow me, Aduen @gulistan

Kaleuh lon follow, teungku.

Alhamdulillah... Terima kasih

Tulisan yg kya gulali pas kena kak @mariska.lubis blm apa2 udh end

Kalau bahas Mariska, gak cukup kata. 😂😂😂

"Aku ini bagaikan kapas yang mengikuti kehendak angin," katanya dalam jumpa itu.

Makna kalimat ini sungguh dalam. Kalau dilihat sekilas seakan Pak @rismanrachman mengatakan dirinya seperti 'boneka' yang mau turut apa saja. Padahal makna sebenarnya seperti yang ditulis bang @gulistan sungguh luar biasa. 😀👍

paragraf terakhir.. hahahahahaha

Fokus, Suhiel. Fokus. 😁😁

Suka dengan kutipan beliau ini :D :D
"Aku ini bagaikan kapas yang mengikuti kehendak angin"
terasa memiliki filosofi yang sangat mendalam. Sepertinya kepribadian bang risman itu benar-benar dikagumi banyak orang ya :D

Intan Payong @rismanrachman tetap terdepan.

Suatu petang saya pernah bertemu Bang @rismanrachman, Tapi entah dimana, entah didanau entah dirimba...

Sukses selalu @gulistan.
Seharus waktu manggung di Lhokseumawe ajak stemians yang ada di Lhokseumawe.
Hehehhe

menarik sekali @mariska.lubis

ada apa ini? apa yang terjadi?
cinlok kah? hehehe kepoin dikit kak mariska

@Mariska.lubis kapan berkunjung ke lhokseumawe kami butuh pencerahan,
Semoga saudari @Mariska.lubis sukses
selalu. is the best

jujur saja aku paling suka baca karya abg, sang panyair😁
follback ya bg @gulistan

Menurut laporan intelejen Bagdag, @gulistan ada di wilayah Pase, ya? Bahaya sekali tidak lapor-lapor.

Allahuakbar, bang @ayijufridar. Mestinya dilapor. Tapi sebab 5 Februari sudah balek lagi ke zona sama, makanya tak lapor dulu. Kemungkinan tanggal itu wajib jumpa kita di wilayah abang.

Okelah @gulistan. Kali ini dimaafkan. Lain kali kalau tak lapor akan ditindak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tak lapor, akan dikenai sanksi wajib lapor setiap Senin Kamis.

Salam kenal bang