Assalamualaikum
Selamat Pagi!!!
Semoga selalu dalam lindungan-NYA
Untukmu yang berjubah api, hangatmu mencairkan hati yang membeku; hati yang sempat terluka karena masa lalu. Apa kau tahu? Meratapi puing diantara reruntuhan kisah lama, tanpa mengikuti ritme cakrawala, adalah ilusi yang menyenangkan. Jadi, jangan mengharapkanku menitipkan sesuatu yang belum tentu bisa kau jaga.
Jangan memikat sesuatu jiika kau tak berniat mengikat.
Engkau imigran asing yang menjelajah khayalku tanpa ijin, lalu singgah di penghujung mimpi. Sebenarnya mantra apa yang telah kau ucapkan sehingga aku menggilaimu seperti ini?? Senjata apa yang kau hingga tamengku tak sekuat dulu?? Lantas, haruskah aku menyerah di hadapanmu?? atau perlukah aku berpura-pura tangguh di hadapanmu?? Ah sudahlah aku bingung untuk berbuat apa. Jiwaku lemah di hadapanmu.Jika ingin menetap, jangan menetap sebagai “tanda tanya” tapi sebagai “titik” perjuangan. Kau jernih diantara buram, nyata di antara nanar. Lalu, aku ingin merangkul dirimu beberapa milimeter dekat dengan jantungku. Karena aku ingin hatiku dan hatimu berkonspirasi berkomplot hingga akhirnya berkolaborasi.
Terkhusus untukmu yang berjubah api, kuharap hangatmu takkan padam, karena aku tahu aku pun tidak.
‘Perasaan’ laksana hujan;
tak pernah datang dengan maksud yang jahat.
Keadaan dan waktulah
yang membuat kita membenci kedatangannya.
by: @herdi.steemit