Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Zaadit Taqwa, yang mengacungkan kartu kuning ke Presiden Jokowi pada saat acara Dies Natalis UI beberapa hari yang lalu menolak diberangkatkan ke Asmat, Papua, oleh Jokowi. Zaadit memilih berangkat dengan biaya yang dihimpun sendiri.
"Jangan sampai uang negara cuma digunakan untuk memberangkatkan mahasiswa. Biarkan kami menggunakan uang kami sendiri untuk berangkat ke Asmat" ucapnya.
Dia atas nama BEM UI dan BEM fakultas se-UI telah berkoordinasi dan akhirnya menghimpun dana lewat situs penggalangan dana di internet. Sejauh ini sudah terkumpul Rp 41 juta.
"Kita ingin berangkat pakai jalan mahasiswa. Melalui fundraising, kami mengumpulkan donasi pemberangkatan," kata Zaadit.
Dia menyarankan uang yang sedianya bakal dialokasikan untuk pemberangkatan mahasiswa ke Asmat dialihkan ke hal lain yang bisa mempercepat perbaikan kondisi di Asmat. Namun soal waktu berangkat dan berapa orang yang akan ke Asmat, Zaadit belum bisa memastikan.
"Kita masih mencari orang yang bisa memberangkatkan," ujar Zaadit.
Target nilai nominal donasi juga belum ditentukan. Rencananya, bila sudah mencapai Rp 50 juta, donasi akan diperpanjang lagi, namun batas maksimalnya belum dia tentukan.
"Kita perlu berkoordinasi juga dengan banyak orang dan banyak pihak," kata Zaadit.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.youtube.com/watch?v=NkQwc-U7yjo
ok